Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Swasembada Pangan dan Inovasi untuk Meremajakan Pertanian yang Semakin Menua

24 Oktober 2024   05:53 Diperbarui: 25 Oktober 2024   13:29 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(5). Rekomendasi Pemupukan per-petak lahan dilaksanakan secara bertahap 

(6). Prediksi hasil Panen dapat dilaksanakan dengan cepat 

(7). Data rekomendasi pemupukan per petak lahan dilaksanakan secara bertahap

Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan

Ketahanan pangan adalah isu yang memiliki banyak dimensi dan sangat kompleks, mencakup aspek sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan. Dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan pangan, aspek politik seringkali menjadi faktor yang paling berpengaruh. 

Mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan telah menjadi isu penting dan agenda prioritas dalam berbagai pertemuan internasional yang melibatkan berbagai negara dan lembaga. Berbagai organisasi internasional, seperti Food and Agriculture Organization (FAO), Asia and the Pacific Economic Cooperation (APEC), dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), membahas secara mendalam upaya untuk mencapai ketahanan pangan. 

Selain itu, beberapa negara juga berinisiatif mendiskusikan isu ini secara global, seperti konferensi yang diadakan oleh pemerintah Jerman pada tahun 2011 dan konferensi internasional tentang ketahanan pangan di Asia yang diselenggarakan oleh akademisi Singapura. 

Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, berbagai topik terkait ketahanan pangan dibahas secara mendalam, diambil kesepakatan, dan dikeluarkan pernyataan yang mencerminkan pemahaman terhadap masalah yang ada serta rekomendasi untuk penanganannya.

Swasembada pangan adalah kondisi di mana suatu negara atau daerah mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya secara mandiri, tanpa bergantung pada impor dari luar. 

Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, memastikan ketersediaan pangan yang cukup, serta menjaga stabilitas harga pangan. Untuk mencapai swasembada pangan, biasanya dilakukan pengembangan pertanian, peningkatan produktivitas, serta dukungan kebijakan dari pemerintah

Swasembada pangan adalah upaya untuk mencapai kemandirian dalam produksi pangan, sehingga negara tidak tergantung pada impor. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencapai swasembada pangan:

  1. Peningkatan Produksi Pertanian: Menerapkan teknologi pertanian modern, seperti pemilihan bibit unggul, penggunaan pupuk yang tepat, dan teknik irigasi yang efisien.
  2. Diversifikasi Pangan: Mengembangkan berbagai jenis tanaman pangan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas, seperti beras.
  3. Pengembangan Infrastruktur: Membangun dan memperbaiki infrastruktur pertanian, seperti jalan, irigasi, dan pasar, untuk memudahkan distribusi dan akses petani.
  4. Pelatihan dan Penyuluhan: Memberikan pelatihan kepada petani tentang praktik pertanian yang baik dan inovasi terbaru agar mereka dapat meningkatkan hasil panen.
  5. Dukungan Kebijakan: Mengimplementasikan kebijakan yang mendukung petani, seperti subsidi, akses kredit, dan perlindungan harga.
  6. Pengurangan Kerugian Pascapanen: Meningkatkan teknik penyimpanan dan pengolahan hasil pertanian agar lebih tahan lama dan mengurangi limbah.
  7. Perbaikan Sistem Pemasaran: Membangun sistem pemasaran yang adil dan efisien agar petani mendapatkan harga yang wajar untuk produk mereka.
  8. Peningkatan Riset dan Pengembangan: Mendorong penelitian dalam bidang pertanian untuk menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi petani, seperti hama dan penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun