Moskitisida adalah zat atau senyawa yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan populasi nyamuk. Senyawa ini dapat berupa bahan kimia, seperti insektisida, atau bahan alami yang memiliki efek racun terhadap nyamuk. Moskitisida sering digunakan dalam pengendalian hama untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti malaria, dengue, dan zika. Penggunaan moskitisida dapat dilakukan melalui penyemprotan, pembasahan, atau sebagai bahan aktif dalam produk lain, seperti krim atau semprotan anti-nyamuk.
Efek moskitisida dari ekstrak etanol bunga Tagetes erecta dan fraksi larut kloroform serta eter petroleum terhadap larva *Culex quinquefasciatus* telah diteliti. Efek larvicida dari ekstrak etanol dan fraksi pelarutnya ditentukan dengan prosedur standar WHO terhadap berbagai instar *C. quinquefasciatus* (Nikkon et al., 2011).
**Aktivitas Anti-fungi**Â
Aktivitas fungitoksik dari minyak esensial daun Tagetes erecta menunjukkan penghambatan total pertumbuhan *Pythium aphanidermatum*, patogen penyebab damping-off, pada konsentrasi 2000 ppm (Kishore et al., 2006).
ASPEK PENTING Â BUNGA GUMITIR YANG Â NON-FARMAKOLOGIS
Â
Studi melaporkan bahwa Tagetes erecta menunjukkan aktivitas insektisida (Sarin, 2004; Nikkon et al., 2009), larvicida (Marcia et al., 2011), moskitisida (Nikkon et al., 2011), dan nematisida (Patrick et al., 2011). Ekstrak bunga Tagetes erecta ditemukan mengandung senyawa lutein yang berguna secara biologis dan telah diteliti untuk digunakan sebagai suplemen nutrisi dan pewarna makanan unggas (Leigh, 1999). Kelopak bunga menghasilkan pewarna alami, yang terdiri terutama dari karotenoid-lutein dan flavonoid-patuletin, dengan ekstrak mentah yang digunakan untuk mewarnai tekstil. Studi ini menjelaskan proses pewarnaan inovatif dengan peningkatan signifikan dalam penyerapan pewarna akibat mordanting logam. Hasilnya menunjukkan potensi untuk aplikasi industri (Padma et al., 2009).
**PENGGUNAAN TRADISIONAL**Â
Berbagai bagian tanaman Tagetes erecta, termasuk bunga, digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Daun tanaman ini digunakan sebagai antiseptik, untuk masalah ginjal, nyeri otot, ambeien, serta dioleskan pada bisul dan karbunkel. Kelopak bunga berguna untuk demam, kejang epilepsi (Ayurveda), astringen, karminatif, masalah lambung, kudis, dan keluhan hati, serta digunakan dalam penyakit mata.Â
Mereka dikatakan dapat memurnikan darah, dan jus bunga diberikan sebagai obat untuk ambeien berdarah serta digunakan untuk rematik, pilek, dan bronkitis (Shetty et al., 2009; Vallisuta et al., 2014). Berbagai spesies Tagetes telah ditemukan memiliki aktivitas antimikroba, anti-inflamasi, hepatoprotektif, penyembuhan luka, insektisida, dan analgesik (Rodda et al., 2011; Ibrahim et al., 2011; Khulbe et al., 2013). Aktivitas farmakologis Tagetes erecta terkait dengan kandungan beberapa metabolit sekunder, dengan senyawa terpenting adalah terpene, minyak esensial, flavonoid, karotenoid, dan polifenol.
KESIMPULAN