Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Badut yang Menangis di Bawah Hujan

6 Oktober 2018   07:59 Diperbarui: 8 Oktober 2018   17:17 2080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tersenyum semanis yang kumampu. Terpaku sejenak di bangku taman, hingga Hening lenyap di persimpangan.

Lampu-lampu jalan sudah menyala, gerimis turun membawa aura magis yang mendamaikan. Dinginnya, menambah syahdu soreku yang haru-biru. Gemuruh dalam hati kusingkirkan, mengemasi barang-barang, memacu motorku menuju pulang.

Aku harus lekas tiba di rumah, sebelum Hening. Menghapus riasan badut, mandi, lalu bersantai di depan televisi sambil makan kuaci.

Menunggu, hingga dia datang mengucap salam. Gadis manis berkerudung putih, berseragam putih abu-abu, dan bermata sayu.

Cintaku.

***

N. Setia Pertiwi

Cimahi, 06 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun