Mohon tunggu...
Novi Setiany
Novi Setiany Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Kehidupan adalah universitas tempat menimba ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Air Mata Cinta

29 Juli 2019   19:35 Diperbarui: 29 Juli 2019   19:54 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan yang keluar dari mulutnya membuatku tidak mengerti. Ditambah pesonanya yang membuat jantungku berdetak kencang, membuatku harus beristighfar setiap kali mata kami berjumpa.

Beberapa baris puisi dari Ibnu Hazm, terngiang di kepalaku.

Selain keindahanmu, tiada persinggahan

Bagi mata yang menatapmu tiada hentinya

Beberapa detik aku terdiam.

"Lalu kenapa dicoret-coret, Kak?"

Kak Ihsan mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"Saya ingin membuat warna di hidupmu kelak."

Aku masih tak mengerti apa yang dia ucapkan.

"Saya ingin menjadi orang pertama yang kamu lihat setelah tidur malam mu yang menyenyakkan."

"Menjadi seseorang yang kamu aminkan doanya saat sepertiga malam memanggil kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun