Mulai dari wanginya. anda harus menghirup wewangian teh bermutu tinggi, karena jarang sekali dalam kehidupan masa kini kita  dapat mencium aroma yang begitu alam, saya merasa seakan diperkenankan sedikit mereka-reka bagaimana aroma surga.
Rasa pahitnya yang khas, yang tertinggal tidak lama, namun bertujuan meninggalkan keelokan rasa sampai berjam-jam kemudian. wuahhhhh...ini benar-benar teh terhebat, terkeren yang pernah saya cicipi..
Dan bukan saja lidah saya yang begitu menghargainya. Menurut perusahaan yang memproduksi teh kajoe aro, yaitu PTPN VI,  teh ini juga jadi kegemaran Ratu Belanda.
Teh grade I kajoe aro, sayangnya tidak diperjualbelikan di dalam negeri dalam jumlah yang signifikan. mungkin tidak sama sekali. Hanya untuk tujuan ekspor.
Terluas dan Tertinggi
Perkebunan teh yang menghasilkan Teh Kajoe Aro ini merupakan perkebunan teh terluas di dunia, yaitu 2.624,69 hektare. Karena ketinggian tempatnya, perkebunan teh kajoe aro termasuk perkebunan teh tertinggi dari permukaan laut, bagian kebun yang tertinggi berada pada 1.700 dpl.
[caption id="attachment_110310" align="aligncenter" width="300" caption="Perkebunan teh PTPN VI yang menghasilkan teh tujuan ekspor. Merk lokalnya adalah Kajoe Aro. (foto TRIBUNJAMBI/EDI JANUAR)"][/caption]
Dan barangkali termasuk yang cukup tua umurnya di Indonesia, karena telah ada sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya ditanam sekitar tahun 1929, oleh sebuah perusahaan Belanda. Â Sudah mendekati seabad ya..
Para pekerja pemetik tehnya dulu dibawa dari Pulau Jawa. Kini pemetik teh yang ada saat ini, adalah generasi kelima.
Sayang sekali bahwa teh nikmat seperti ini amat jarang tercecap oleh sebagian besar lidah orang Indonesia. Teh Kajoe Aro yang kita kenal, hanya merk dalam negeri saja. Di luar, teh ini bersalin rupa menjadi merk-merk asing.
Di sebuah cafe di Jambi, orang malah mungkin akan lebih kenal dengan kenikmatan teh Twinings  asal Inggris yang menjadi sajian teh andalan di cafe hotel tersebut.