Pengampunan melalui proses bukan berhenti pada kata. Hanya keweningan hati penulisnya yang mampu mewarnai menguarkan pengampunan manusiawi.
Merenung di bawah pohon Tanjung
Pohon Tanjung sangat dekat dengan kehidupan masyarakat apalagi warga Yogyakarta. Umumnya Tanjung menjadi pohon peneduh di jalan. Bukan hanya meneduhkan dan menguarkan aroma harum. Tanjung juga menghisap polutan dari transportasi jalan.
Tanjung mengubah terik menyengat menjadi kesejukan. Menyaring polutan membersihkan udara. Menyilih aroma tidak sedap dengan keharuman. Pengampunan ekologis dalam siklus.
Tanjung lekat dengan budaya setempat. Ada fungsi Tanjung sebagai tumbuhan obat. Pun Tanjung sebagai sarana kecantikan para perempuan. Mengait dengan filosofi Tanjung dalam budaya masyarakat.
Amatan kebun, sangat suka dengan penggambaran novel, tanjung di samping rumah. Apresiasi luar biasa, sungkem hormat katur Bu Ageng Cicit. Paguyuban Kembang Adas selalu ngganda arum. Hormat bagi penerbit Interlude yang memproduksi sastra edi adi.
Ket: ngganda: berbau; edi: indah;Â adi: berharga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H