Secara ekosistem lahan persawahan mengemisikan sejumlah gas. Pada sisi lain juga penyerap karbon (carbon sink) temporer. Secara emisi bersih dapat diperhitungkan.
Sebagai bagian dari pelaku industri pertanian global tetap ikut berperan serta menurunkan emisi GRK. Aneka upaya mereduksi emisi metana dan dinitrooksida.
Mari kita simak peran serta setiap komponen. Mendasari langkah kontribusi kita selaku pribadi dan kelompok. Pemahaman yang dibarengi sikap partisipasi aktif secara nyata.
Peran peneliti dan pelaku pertanian
Monitoring emisi gas rumah kaca dari persawahan dilakukan pada tingkat penelitian oleh akademisi maupun instansi terkait. Baik secara manual dengan pengambilan contoh gas menghitung laju dan pendugaan emisi. Juga monitoring secara semi otomatis.
Balai Lingkungan Pertanian (Balingtan) di Jakenan mempunyai tugas pokok fungsi (tupoksi) penelitian emisi GRK. Memiliki peralatan karya anak bangsa untuk melakukan monitoring emisi dari lahan persawahan secara semi otomatis.
Pernah melihat monitoring emisi GRK dari lahan persawahan oleh lembaga di negara tetangga secara otomatis. Terlihat hamparan sawah dengan aneka perlengkapan. Sungkup gas, selang udara yang langsung terhubung dengan peralatan di laboratorium.
Menuruni tangga, ooh posisi laboratorium di perut bumi, persis di bawah lahan sawah penelitian. Pengukuran yang real time. Dinamika emisi GRK juga pergerakan hara dari lapisan persawahan langsung tertadah secara sistematis untuk analisis.
Mendata dan merakit varetas padi rendah emisi metana. Alam dan tanaman memiliki adaptasi genetik. Kita, Indonesia memiliki beberapa varietas padi yang terbukti menghasilkan emisi metana yang lebih rendah dari jenis lainnya.