Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

[Embun Kebun] Rona Rindu Randu

30 September 2021   08:38 Diperbarui: 30 September 2021   15:05 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapuk Randu (FOTO ANTARA/ANIS EFIZUDIN)

Yak mimpi merasakan hujan salju musim dingin di negara empat musim. Mendaras doa bersama curahan randu semoga menghantarkannya ke belahan bumi bersalju. Aha curahan salju ibarat salju di puncak kemarau. Mimpi berawal dari paradoks.

Saatnya para cantrik dinyatakan usai mengikuti penggodogan di kawah candradimuka. Tak jarang yang menyempatkan bersalam pisah sementara di pohon randu. Saat rindu mereka berjanji bertemu di bawah pohon randu.

Reuni aneka angkatan digelar di bawah raksasa randu. Saling melepas rindu. Merindu randu. Rona rindu randu membias dari wajah.

Randu, stasiun cuaca klimatologi lokal

Tidak keliru randu raksasa menjadi identitas padhepokan tani. Randu juga dirindu para petani. Menjadi guru masa penuntun bertani.

Ki Randu sudah saatnya kami menanamkah? Perhatikan dengan seksama tubuhku. Jangan sekali-kali menanam sebelum semi daun hijau pupus merambah tubuhku. Biarkan aki menjajal dulu kekuatan hujan, cukupkah menumbuhkan pupusku, itulah saatnya engkau bertanam wahai petani.

Alam menjadi pandu. Pohon randu adalah duta pewarta pergantian musim. Sangat setia merespon perubahan melalui pertumbuhannya. Keberadaannya laksana stasiun cuaca klimatologi lokal.

Para bagawan pembaca kearifan lokal mencatatnya dalam pranata mangsa, penuntun kegiatan berdasarkan iklim lokal. Pohon randu menempati kedudukan khusus penanda musim.

Mangsa Karo (Pusa) awal kemarau dilambangkan sebagai Bantala Rengka (bumi merekah). Ditandai penampakan tanah mengering dan retak-retak, pohon randu mulai berbunga. Randu menggugurkan daun lalu berbunga pewarta awal kemarau.

Lanjut dengan Mangsa Kapat (Sitra), masa Labuh -- Semplah. Dilambangkan dengan Waspa kumembeng jroning kalbu ("Air mata menggenang dalam kalbu). Ditandai dengan tanaman besar daun menunduk terkulai saat terik. Kapuk randu mulai berbuah. Berlanjut hingga buah merekah  siap dipanen.

Musim tidak selalu dapat dipastikan. Hanya dapat diprediksi dengan penanda alam. Kini tentunya diperlengkapi dengan aneka peralatan modern untuk prakiraan musim. Stasiun Klimatologi, manusia berbincang dengan angkasa mendapatkan tanda unsur cuaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun