Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Borobudur Berdawai, Musik Rasa Bahasa Pemersatu

16 Mei 2021   17:31 Diperbarui: 16 Mei 2021   17:33 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Borobudur Berdawai, Musik Rasa Bahasa Pemersatu (sumber gambar:soundofborobudur.org)

Tanpa aba-aba, lantunan musik menuntun sekelompok orang bersikap khidmat senyap ataupun bergerak serempak dengan riang. Musik rasa bahasa pemersatu tanpa pemandu. 

Borobudur pusat musik dunia. Perwujudan perpustakaan alat musik tingkat global. Borobudur Berdawai mendentingkan persatuan tanpa nada  paksa. Mari simak narasinya

Musik Rasa Bahasa Pemersatu

Musik sangat lekat dengan siklus hidup manusia. Musik ceria syukur menyambut kelahiran. Pun parade musik mengiringi saat aneka bahagia, semisal pernikahan. Alunan musik yang lain sebagai penanda perpisahan abadi pengingat kematian.

Musik hadir dalam ragam acara budaya. Masyarakat agraris mengenal musik musim panen baik di darat maupun lautan. Harapan dan syukur akan hasil panen diekspresikan melalui permainan alat musik.

Bahasa musik adalah bahasa sosial budaya pemersatu. Masa kecil saya sangat lekat dengan bunyi kenthongan. Ada kentongan nada siaga, ketukan empati duka pun nada titir bertalu-talu tanda bahaya. Bahasa pemersatu tanpa aba-aba verbal.

Beberapa kelompok masyarakat menggunakan musik sebagai sarana kesembuhan, semacam healing music. Ada yang mempercayai sebagai tolak bala sesakit. Sisi lain adalah penghadir rasa tenang dan sumarah yang mempercepat proses penyembuhan.

Musik juga digunakan dalam peperangan yang fair. Menjadi penyemangat menggelorakan sikap ksatria yang sportif. Pun kembali dikumandangkan saat perdamaian dicapai.

Peranan musik dalam tata laku religi sangat kentara. Menghantar suasana  keintiman menempatkan titah dengan Sang Pencipta. Membangun konsentrasi manembah dan menenteramkan jiwa. Membantu ekspresi penyesalan atas pelanggaran dan ketidaktaatan kepada Sang Penuntun.

Visualisasi alat musik pada relief Candi Borobudur menunjukkan peran alat musik dalam kehidupan. Leluhur kita menggunakan musik sebagai bagian dari tata laku religi, kehidupan sosial budaya secara aktif. Menempatkan musik sebagai bahasa komunikasi penyampai pesan.

Musik menerabas sekat lintas kesukuan budaya. Rasa bahasa musik bersifat universal. Perbedaan wujud dan cara memainkan alat musik tidak menghalangi penyampaian pesan. Sungguh musik memiliki rasa bahasa pemersatu.

Borobudur Pusat Musik Dunia

Suatu kebanggaan luar biasa. Peradaban bangsa kita, Indonesia, dicatat sejarah di kancah Internasional. Mendapat penetapan warisan budaya dunia (World Heritage) dari UNESCO pada tahun 1991. Borobudur menjadi salah satu pusat pembelajaran dunia.

Mari singgah di: Warisan Budaya Dunia: Antara Borobudur dan Badaling, Batu Bertutur

Bukan hanya aspek teknis dan arsitektura fisik yang mengagumkan. Setiap bagian dari Candi Borobudur menceritakan keutamaan kehidupan. Bukan hanya ajaran namun juga keteladanan.

Struktur bangunan pundeng berundak dengan puncak mengerucut menyampaikan inti pesan spiritual ajaran Buddha. Kamadhatu (dunia keinginan) berada pada bagian dasar. Bagian tengah melambangkan Rupadhatu (dunia nyata). Arupadhatu (dunia roh) merupakan bagian puncaknya.

Candi Borobudur laiknya perpustakaan yang menerapkan teknologi multi media pada zamannya. Dipahatkan dengan aneka cara pembelajaran, visualisasi narasi cerita maupun musikal. Tersaji pada 1.460 panil relief cerita maupun 1.212 panil relief dekoratif.

Tidak hanya mengulik sisi kecerdasan verbal melalui narasi cerita. Menyentuh sisi kemampuan dengan mengembangkan kecerdasan musikal melalui visualisasi cerita pagelaran musik. Menampilkan aneka peralatan musik dalam kehidupan.

Telaah lebih lanjut mengindikasikan bahwa Candi Borobudur merupakan bagian dari konstelasi ilmu pengetahuan maupun seni budaya antar negara. Bukan hanya antar suku bangsa di Nusantara.

Dunia kini (abad 21) memilah jenis alat musik berdasarkan sumber bunyinya menjadi 5 jenis. Idiophone, membraphone, chardophone, aerophone dan electrofon. Bagaimana dengan alat musik yang tergambar pada panil relief Candi Borobudur 13 Abad lalu?

Sungguh luar biasa. Hanya alat musik electrofon yang tidak tersaji. Relief penceritaan alat musik memuat  penggunaan 4 jenis alat musik, yaitu jenis idiophone (kentongan dan kerincingan), membraphone (gendang, kentingan), chardophone (alat musik dawai/senar petik dan gesek), dan jenis alat musik aerophone (alat musik tiup).

Alat musik dawai interpretasi relief Borobudur (sumber gambar: soundofborobudur.org)
Alat musik dawai interpretasi relief Borobudur (sumber gambar: soundofborobudur.org)
Para pengamat dan pakar alat musik dibuat tercengang betapa penggambaran alat musik pada relief tersebut. Secara kontekstual kekinian juga dijumpai pada beberapa daerah dengan variasi suku budaya. Bahkan melintasi negara.

Ada nuansa pengaruh India. Tergambar rona China. Beberapa ragam alat musik Asia Tenggara terekam. Relief yang menggambarkan nilai keterbukaan budaya tanpa kehilangan jati diri.

Konsep borderless, dunia tanpa sekat batas musikal tergambarkan pada reliaf Candi Borobudur yang dibangun pada Abad ke 9. Borobudur perwujudan Perpustakaan Alat Musik Tingkat Global. Borobudur pusat musik dunia. How Wonderful Indonesia.

Sound of Borobudur (sumber gambar: soundofborobudur.org)
Sound of Borobudur (sumber gambar: soundofborobudur.org)
Aneka upaya interpretasi ulang alat musik yang tertera pada relief Borobudur. Upaya musikalisasi relief Borobudur melalui Sound of Borobudur. Kolaborasi pemusik pecinta seni budaya. Menggaungkan keagungan Borobudur sebagai pusat musik dunia. Bagian peradaban warisan dunia dari leluhur kita.

Wasana Kata, Borobudur Berdawai

Berdawai memiliki kata dasar dawai. Dawai menggambarkan kawat yang halus. Komponen penting pada alat musik chardophone. Menghasilkan bunyi dengan cara dipetik atau digesek. Dawai adalah bunyi yang dinamis penuh rasa.

Berdawai membutuhkan energi yang cukup dan pas. Kesabaran yang tanpa batas. Irama yang harmoni dengan tatanan alam. Membuai dan menginspirasi. Mengekspresikan aneka rasa dari gelisah, meratap hingga menenangkan.

Musikalisasi relief Borobudur membutuhkan perjalanan yang panjang dan berkesinambungan. Bukan sekali menggelegar lalu bubar. Laiknya berdawai perlu harmonisasi rasa dan tenaga.

Borobudur berdawai, gerakan sistematis terstruktur menuju dan mengukuhkan Borobudur pusat musik dunia. Berdawai mendentingkan persatuan tanpa nada paksa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun