Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Seni Berkebun: Dharma Anggrek Bulan yang Rajin Berbunga

14 Maret 2021   13:51 Diperbarui: 15 Maret 2021   20:15 3901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga phalaenopsis yang terkoyak (dokpri)

Bersantai pada hari libur tanpa pergi dari rumah? Mari nikmati pekarangan masing-masing. Sebagai penyuka artikel pekarangan, kali ini akan menyajikan parade Anggrek Bulan (Phalaenopsis) yang ramai bermekaran di teras mini. Anggrek Bulan mewakili dharma dan kesetiaan syukur berkarya.

Setiap waktu mempersembahkan keindahannya masing-masing. Menapaki bulan Maret, belahan bumi di sebelah Utara khatulistiwa menyambut musim semi. Keceriaan kebun mewarnai keseharian.

Begitupun masyarakat di belahan Selatan katulistiwa. Bersiap menyambut musim gugur. Parade meluruhnya dedaunan seraya mempersembahkan aura kecantikan warna-warninya.

Penghuni kawasan tropika dapat menikmati keindahan tanaman di sepanjang tahun. Amatan sempit saya, pada bulan Februari berulang terjadi suguhan parade Anggrek Bulan. Pada dasarnya jenis Anggrek Bulan tidak mengenal musim, dapat berbunga sepanjang tahun.

Hanya setiap Februari rasanya setiap pokok Anggrek Bulan di pekarangan mini saya mempersempahkan kuntum dan ramai bermekaran. 

Kebiasaan jeprat-jepret dengan kamera telepon genggam, menjadi bagian dokumentasi. Menyediaakan informasi awal sebaran waktu mekarnya Anggrek Bulan di rumah.

Parade Anggrek Bulan di teras mini

Beberapa waktu lalu para sahabat kebun singgah ke rumah dan bersemangat pepotoan di pojok teras. Kebetulan pojok Anggrek Bulan sedang parade unjuk bunga. 

Aneka warna dari putih polos berukuran lebar, ungu garis, ungu polos sedikit menua, kuning berlidah ungu, kuning kecokelatan serta cokelat muda berbintik cokelat.

Anggrek Bulan seri kuning kecoklatan (dok pri)
Anggrek Bulan seri kuning kecoklatan (dok pri)
Lah saat beberapa teman mengubah profile picture WA dengan hasil foto ini. Simbok lanjut bergumam, weh ternyata cuantik loh parade Anggrek Bulan ini. Ada seri kuning hingga kecokelatan. Seri ungu dengan varian aneka bintik.

Baru menyadari betapa berharganya sekeping label yang bergantung di pot saat membeli tanaman. Saat ditanya ini jenis apa ya atau silangan antara apa dengan apa, saya gelagepan karena nggak ngeh tentang anggrek hanya suka memandangnya saja.

Sekeping label inilah yang menjelaskan silsilah tanaman anggrek yang dilepas oleh para breeder alias pemulia anggrek. Padahal para pemulia sudah berlelah payah menyematkannya. Menjadi peringkas karakter Anggrek Bulan empunya label.

Phalaenopsis kuning berlidah ungu (dokpri)
Phalaenopsis kuning berlidah ungu (dokpri)
Mari simak keluarga Anggrek Bulan seri kuning hingga kecoklatan ini. Mulai dari si kuning cerah yang menjulurkan lidah (labellum) keunguan. Warna petal maupun sepalnya kuning mulus cerah.

Phalaenopsis salem kecoklatan (dok pri)
Phalaenopsis salem kecoklatan (dok pri)
Variannya adalah sepal petal berwarna kuning muda hingga tua dengan hiasan bintik, gurat halus maupun totol yang menonjol. Lah daripada membaca narasi, disajikan saja foto meski seadanya.

Bukan hanya keluarga kuning kecokelatan yang ingin unjuk diri, nah ini dia kelompok ungu. Terima kasih untuk kerja keras para pemulia, kini dapat dinikmati variasi ungu. Mulai dari polos, bergurat halus, berbintik halus hingga totol menawan.

Kami keluarga Bunga Anggrek ungu beda corak (dokpri)
Kami keluarga Bunga Anggrek ungu beda corak (dokpri)
Begitupun kelompok bunga Anggrek Bulan yang polos dengan aneka warna. Favorit saya masih tetap Anggrek Bulan putih polos. Ukuran bunganya sangat besar, aura anggun sederhana terpancar.

Parade Anggrek Bulan polos (dokpri)
Parade Anggrek Bulan polos (dokpri)
Bersyukur tanaman ini sangat kooperatif, mau rajin berbunga dengan pemeliharaan minimal. Utamanya, tidak lupa menyiram dan sinar matahari yang pas. Anggrek Bulan menyukai keteduhan, pas ditanam di teras atau di keteduhan pohon.

Seandainya simbok kebun sedikit lebih rajin menyiapkan larutan pupuk siap semprot. Komposisi cukup N untuk menopang pemeliharaan daun saat tanaman usai berbunga. 

Lanjut dengan komposisi cukup P dan K untuk pembungaan setelah tanaman cukup beristirahat. Pastinya senyum seri bunga Anggrek Bulan ini lebih merekah.

Sisi indah dan sisi butuh perhatian

Salah satu alasan saya menyukai Anggrek Bulan adalah masa pajang bunga yang lama. Bunga yang sangat awet. Sejak mekar bunga pertama hingga semua bunga rontok sekitar 2-3 bulan. Setiap hari dapat menikmati keindahannya, mengagumi perkembangannya.

Bagaimana mengelola pembungaan? Untuk tanaman yang kuat sehat, terlihat dari kekokohan daun, usai masa berbunga dapat dipotong pada tangkai bagian atas. 

Akan tumbuh cabang baru yang mempersembahkan kenop bunga baru. Pengalaman di rumah, bisa sampai pembungaan 3 periode dari tangkai bunga yang sama.

Apabila ingin mengistirahatkan tanaman, semisal terlihat tanaman lelah, mari potong tangkai bunga dari pangkalnya. Nah 'kan belajar mengenali bahasa tanaman yang lelah. Pertumbuhan daun diperbaiki. Imbalannya, tanaman akan mempersempahkan tangkai tandan bunga baru yang besar dan kokoh.

Penerapan pola semampunya alias seni berkebun ini menunjukkan hasil, tiada hari tanpa anggrek bulan mekar. Melalui rotasi penataan waktu berbunga. Nah seperti di awal tulisan disebutkan, bulan Februari lebih dari 90% tanaman Anggrek Bulan di rumah mekar, serasa parade.

Tak selamanya tanaman anggrek mempersembahkan seri indahnya. Kadang juga menunjukkan seri butuh perhatian. Semisal tidak mulusnya mahkota bunga. Ooh ternyata ada pengerat kecil, perlu rajin menyianginya sehingga tidak perlu semprot menyemprot.

Bunga phalaenopsis yang terkoyak (dokpri)
Bunga phalaenopsis yang terkoyak (dokpri)
Ada kalanya daun tampil kurang mulus. Bercak hingga luka hitam menganga. Bisa jadi karena bekas siraman terkena sinar matahari, sehingga sisa air yang terkena sinar matahari akan panas dan melukai daun. Bisa jadi pertanda infeksi jamur karena kondisi mikroklimat yang terlalu lembab.

Daun Phalaenopsis yang terluka (dokpri)
Daun Phalaenopsis yang terluka (dokpri)
Cara gampang saya, mari pisahkan sejenak tanaman ini dari kumpulannya. Ditata pola penyiramannya. Bila meluas, mari korbankan dengan cara memotong bagian daun yang terluka dan berharap tidak meluas menulari daun yang sehat.

Pembelajaran parade Anggrek Bulan

Parade anggrek di pekarangan mini ini mengisahkan tentang dharma. Dharma tanaman anggrek adalah berbunga, bagaimanapun kondisi tanamannya. Kepekaan sang penyiram memperhatikan tanaman asuhannya digelitik dengan pembuktian dharma yang terus menerus.

Melihat tanaman yang beberapa kurus tetap semangat mempersembahkan bunga, sedikit menampar simbok kebun untuk bagaimana mempersembahkan bunga hidup dalam keluarga kebun. Si anggrek mengajarkan tumbuh adalah kesempatan bagaimana menjadi berkat bagi lingkungan penikmatnya.

Terima kasih jajaran anggrek yang setia berkembang, yang mengingatkan pada dharma berbunga dan berbunga apapun kondisinya. Mengingatkan untuk siap memelihara bila berani menanamnya hehe..... Mangga dinikmati parade mini ini.

Sahabat kebun Kompasiana hobi memelihara Anggrek Bulan? Berbagi kiat yook. Salam berkebun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun