Bagaimana mengelola pembungaan? Untuk tanaman yang kuat sehat, terlihat dari kekokohan daun, usai masa berbunga dapat dipotong pada tangkai bagian atas.Â
Akan tumbuh cabang baru yang mempersembahkan kenop bunga baru. Pengalaman di rumah, bisa sampai pembungaan 3 periode dari tangkai bunga yang sama.
Apabila ingin mengistirahatkan tanaman, semisal terlihat tanaman lelah, mari potong tangkai bunga dari pangkalnya. Nah 'kan belajar mengenali bahasa tanaman yang lelah. Pertumbuhan daun diperbaiki. Imbalannya, tanaman akan mempersempahkan tangkai tandan bunga baru yang besar dan kokoh.
Penerapan pola semampunya alias seni berkebun ini menunjukkan hasil, tiada hari tanpa anggrek bulan mekar. Melalui rotasi penataan waktu berbunga. Nah seperti di awal tulisan disebutkan, bulan Februari lebih dari 90% tanaman Anggrek Bulan di rumah mekar, serasa parade.
Tak selamanya tanaman anggrek mempersembahkan seri indahnya. Kadang juga menunjukkan seri butuh perhatian. Semisal tidak mulusnya mahkota bunga. Ooh ternyata ada pengerat kecil, perlu rajin menyianginya sehingga tidak perlu semprot menyemprot.
Pembelajaran parade Anggrek Bulan
Parade anggrek di pekarangan mini ini mengisahkan tentang dharma. Dharma tanaman anggrek adalah berbunga, bagaimanapun kondisi tanamannya. Kepekaan sang penyiram memperhatikan tanaman asuhannya digelitik dengan pembuktian dharma yang terus menerus.
Melihat tanaman yang beberapa kurus tetap semangat mempersembahkan bunga, sedikit menampar simbok kebun untuk bagaimana mempersembahkan bunga hidup dalam keluarga kebun. Si anggrek mengajarkan tumbuh adalah kesempatan bagaimana menjadi berkat bagi lingkungan penikmatnya.
Terima kasih jajaran anggrek yang setia berkembang, yang mengingatkan pada dharma berbunga dan berbunga apapun kondisinya. Mengingatkan untuk siap memelihara bila berani menanamnya hehe..... Mangga dinikmati parade mini ini.