Menulis dari dan tentang pekarangan adalah kesukaan, tanpa modal yang berarti. Bersesanti alam takambang jadikan guru. Selalu ada pembelajaran di sekitar keseharian kita. Kali ini menyimak pembelajaran penyembuhan diri (self healing).
Menikmati kawanan pepohonan Jati kebon (Jabon) di kebun tetangga terlihat sesuatu yang agak beda. Diantara pepohonan yang tumbuh tegak lurus mengarah ke sumber cahaya terlihat satu pohon yang aneh.
Tumbuh tegak lurus di batang bawah lalu sedikit membengkok di bagian tengah kemudian kembali tegak di bagian atasnya. Amatan sedikit lebih detail, ooh ternyata tepat di bagian bengkok tersebut terlihat tanda bekas luka yang melingkar.
Meski setiap hari melewati kebun tersebut, saya tidak tahu entah mengapa pohon tersebut terluka. Dugaan saya bagian pucuk pohon tersebut sempat 'pepes' dengan e pepet atau terkulai namun tidak patah. Entah tersebab oleh hempasan angin atau faktor yang lain.
Saat pohon Jabon pepes, secara internal pohon tersebut memiliki kemampuan bertahan, kemampuan memulihkan diri sendiri. Semesta lingkungannya mendukungnya, pepohonan yang ditanam agak rapat membuat antar tajuk tanaman saling menopang. Sehingga pucuk yang terkulai semplah tersebut tidak menjadi patah namun berproses untuk kembali tegak.
Proses tersebut meninggalkan bekas berupa kalung luka yang kentara. Membesar seiring pertumbuhan diameter batang pun bengkokan yang khas. Bertumbuh lanjut meninggi membesar seperti kawanannya.
Pada saatnya dipanen kelak pohon yang terluka tersebut mungkin tidak dapat digunakan sebebas pohon yang tumbuh sehat sejak awal. Namun pohon tersebut tetap memberikan kemanfaatan bagi pemiliknya. Bahkan di tangan perajin seni, bengkokan tersebut dapat dimanfaatkan secara khas.
Melihat pepohonan tersebut sesaat terasa pembelajaran dari alam. Setiap pohon menurut hakekatnya tumbuh ke atas secara lurus. Namun ada kalanya sebuah pohon terluka, kemampuan pemulihan diri dan topangan semesta sangat berperan.
Sang pohon terluka tidak memperdulikan bekas luka dan bengkoknya. Darmanya adalah tumbuh membesar meninggi. Wujud pemanfaatnya terserah kepada sang pemilik dan pengguna.
Rasa-rasanya pohon yang terluka dan pepohonan sekitarnya ibarat kehidupan manusia dan lingkungan keluarganya. Saat seorang anggota keluarga 'pepes' semplah nyaris terluka, bagaimana individu tersebut mengoptimalkan kemampuan bertahan.
Kemampuan memulihkan diri (self healing) sehingga tidak patah tak tersambungkan lagi. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk penyembuhan diri (self healing) dari luka fisik maupun batin. Aneka penyebab semplah maupun terluka, dukacita yang mendalam, kekecewaan, penyakit yang nyaris tak tertanggungkan.