Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wangi Melati, Antara Filosofi Tradisi dan Ekonomi

25 September 2020   21:07 Diperbarui: 26 September 2020   11:21 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Standar mutu bentuk produk melati (sumber: hortikultura.pertanian.go.id)

Kiprah Melati dalam Ekonomi

Daerah yang menetapkan bunga melati sebagai flora identitas adalah Kabupaten Pekalongan. Bukan sekedar simbol namun juga berkiprah secara nyata mengharumkan perekonomian daerah. Sentra produksi melati di Indonesia adalah Jawa Tengah terutama daerah Pantura.

Produksi melati 2012-2017 (sumber gambar:hortikultura.pertanian.go.id)
Produksi melati 2012-2017 (sumber gambar:hortikultura.pertanian.go.id)
Jawa Tengah memasok lebih dari 80% produksi melati Nasional. Hampir separuhnya kontribusi dari Kabupaten Batang. Melati menjadi bagian pilar penting dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Batang dan keberlanjutan produksi melati Nasional.

Penggunaan melati sangat luas. Bukan hanya untuk kebutuhan tradisi. Sebagian masuk ke bidang industri semisal campuran teh maupun diekstrak untuk bahan dasar parfum. Tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan domestik namun juga merambah ekspor.

Menurut sumber Trubus, nilai ekspor melati Indonesia pada 2019 menembus Rp200 miliar. Negara-negara tujuan ekspor melati kita mulai dari negara tetangga semisal Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Tiongkok dan Saudi Arabia.

Bertani melati juga tidak selalu sewangi harumnya. Beberapa masalah teknologi produksi, kestabilan harga dan kebutuhan regulasi penguat juga sering dihadapi oleh petani melati. Penguatan kapasitas pelaku agribisnis dan regulasi perlindungan usaha tentunya dibutuhkan.

Petani dan pedagang pengumpul memilah panenan bunga melati sesuai tujuan. Umumnya dipilah menjadi empat kategori yaitu kuncup, polos (bunga plus tangkai), gundul dan campur/brankas.

Melati kuncup untuk roncean ritual tradisi semisal pengantin. Melati ekspor berupa produk bentuk polos, gundul maupun roncean. Pabrik teh menerima bentuk produk melati brankas atau campuran.

Standar mutu bentuk produk melati (sumber: hortikultura.pertanian.go.id)
Standar mutu bentuk produk melati (sumber: hortikultura.pertanian.go.id)
Pengendalian kualitas melati dilakukan dengan penetapan standar mutu untuk setiap bentuk produknya. Keterpaduan kualitas, kuantitas dan kontinuitas merupakan sisi penting dalam pengembangan melati. Mendukung keberlanjutan usaha agribisnis melati.

Wasana kata

Bunga melati yang puspa bangsa kiranya tetap harum merasuki filosofi tradisi. Keharumannya kiranya juga menyegarkan gairah pelaku agrinisnis melati. Wangi ekonomi yang dapat dinikmati petani. Salam melati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun