Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

9 Kecerdasan yang Distimulasi oleh Dongeng Verbal

20 Maret 2020   18:58 Diperbarui: 20 Maret 2020   19:37 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga, kecerdasan spasial visual. Kemampuan yang mengandalkan imajinasi akan bentuk, gambar, serta tekstur. Seni mendongeng juga memiliki kekuatan konfigurasi. Sewaktu mendengarkan dongeng "Orang Buta dan Gajah", pendongeng mentransfer kecerdasan spasial visual kepada pendengarnya.

Untuk memperjelas pesan dongeng, pendongeng menggambarkan tokoh dalam aneka bentuk dan struktur. Merambat ke pendengaran dan merasuk ke sel-sel otak pendengarnya. Peletakan dasar yang kuat.

Empat, kecerdasan musikal. Tidak selalu harus dengan kemampuan memainkan alat musik. Kemampuan mendengarkan lagu, melodi maupun irama. Seni mendongeng juga sebagai drama musikalia yang sangat erat dengan kecerdasan musikal.

Saat Bapak dan Ibu mendongeng, beliau kadang berlagu. Dongeng "Enthit" gubahan dari kisah Panji, tak akan syahdu tanpa berlagu. "Enthiiiiit...." dengan irama khasnya sangat terkesan dalam ingatan. Bahkan pada beberapa model dogeng, diperlukan kemampuan menganggit atau menciptakan gending atau racikan nada untuk mendukung suasana.

Nah kemampuan ini yang sulit saya kuasai. Lah mendongeng verbal datar saja terasa sumbang. Apalagi dengan irama dan birama, tambah falesnya.

Lima, kecerdasan kinestika jasmani. Berkaitan dengan kemampuan koordinasi anggota tubuh dan keseimbangan. Loh bagaimana dongeng verbal mengait pada gerak dan keseimbangan?

Entah mengapa, saat kami kecil Bapak dan Ibu sebagai pendongeng, suka meminta kami melakukan gerakan memperagakan suatu kisah dongeng, meski hanya satu fragmen kecil. Kini baru sadar bahwa ada bagian cerita yang mentransfer kecerdasan ini.

Kini berkembang dongeng digital. Dramatisasi suatu dongeng juga digambarkan melalui oleh tubuh yang indah. Transfer kecerdasan kinestika jasmani yang lebih terasa hidup.

Enam, kecerdasan intrapersonal. Mencakup kemampuan introspektif, mengenali kemampuan diri baik kelebihan, kekurangan dan upaya motivasi diri. Mendongeng  adalah ekspresi diri.

Pengenalan akan karakter peran dan memasangkannya dengan kemampuan intrapersonal akan menghasilkan upaya olah suara maksimal. Kami kecil bisa sangat marah atau malah ikut menangis mendengar dongeng "Bawang Merah".

Tujuh, kecerdasan interpersonal. Merupakan kemampuan memahami orang lain, berinteraksi dengan orang lain. Menjadi dasar kecerdasan sosial. Kami juga tidak akan berani minta dongeng, kalau melihat atau merasakan Bapak dan Ibu sedang sibuk. Pelajaran bertenggang rasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun