Pembaca kompasiana adalah guru bagi penulis. Respon beliau adalah masukan. Entah melalui ramainya pembaca, vote dan komen pada suatu tulisan yang disajikan. Bahkan melalui diamnya, menyiratkan loloh balik bagi sang penulis
Pembaca Kompasiana dan kompasianer penulis adalah satu kesatuan. Sebagian besar pembaca adalah penulis, hampir seluruh penulis adalah pembaca.Terdapat interaksi timbal balik dalam komunikasinya. Saling sapa, saling asah, asuh dan asih terjadi dalam proses pembelajaran.
Dapatkah terjadi friksi? Konon dalam serumpun padi yang rimbun, peluang gesekan antar dedaunan tak terhindarkan. Kiat mengelola friksi menjadi andalannya. Saling berbalas surat kasih mengapa harus menabur geram?
Saat tulisan kurang mendapati tempat berlabuh, usah galau gaduh. Tenang langit belum runtuh. Yang diperlukan adalah semangat bertumbuh.
Penulis berterima kasih kepada pembaca. Semakin meyakini bahwa setiap kompasianer adalah surat cinta. Setiap kita adalah surat cinta bagi orang-orang di sekitar kita. Baik penulis maupun pembaca surat cinta sesama. Dharmanya membabar cinta kasih melalui kanal apapun yang ditulisnya.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H