Apalagi pada masa-masa pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan 1965, yang menempatkan umat Islam sebagai musuh politisnya secara terbuka. Inilah benang merah sejarah yang dapat diurai dan diluruskan. Bukan sekedar memaknainya sebagai spirit juang yang berlatar agama, namun lebih luas hingga menyentuh berbagai aspek yang ada.
Tentunya agar masa depan dapat diproyeksikan dengan bijak, dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama pada masa silam. Apalagi beberapa waktu kedepan, kita akan memasuki masa politik yang kerap dipakai demi kepentingan kelompok. Isu-isu yang berlatar agama dapat kiranya dapat dipahami sebagai kampanye negatif yang tidak sesuai dengan semangat demokrasi.
Latar belakang yang dapat diambil kemudian tentu saja berkaitan dari kisah perpecahan pada tubuh SI ini. Berdasarkan fakta sejarah yang terurai secara faktual sebagai proyeksi kemajuan bangsa di masa datang. Agar tidak ada narasi negatif yang menyudutkan atas dasar agama. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H