Aku menyesal dengan sikapku padanya. Mengapa aku lebih mementingkan ego daripada perasaanku. Aku tak sempat mengatakan bahwa aku bahagia karenanya, aku tersanjung dengan segala yang ia lakukan untukku. Bahkan aku tak sempat mengatakan bahwa aku mencintainya...
Aku masih berdiri di depan aula sambil menggenggam erat sebuah buku kecil, buku yang Sun tulis saat ia masih hidup, buku yang bercerita tentang perasaannya padaku. Aku menutup bukunya setelah selesai membaca kata - kata terakhir yang ia tulis di bukunya, " Rainie, tetap semangat ya, jangan dikalahkan sama masalah - masalahmu. Pasti ada jalan untukmu. Ketika perasaanmu mendung, aku akan menjadi matahari untukmu."aku hanya dapat meneteskan air mata dan mengucapkan terima kasih untuk Sun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H