Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melatih Anak Berbicara

20 Juli 2022   21:11 Diperbarui: 20 Juli 2022   21:35 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maka itu menjadi senjata saya. Setiap pagi datang, begitu buah hati saya membuka mata saya bilang " hay, assalamualaikum..... ini sudah pagi.... Bangun yuuk .... " lalu saya bernyanyi,

Setiap pagi hari, aku bangun sendiri

Segera aku mandi, sambal bernyanyi-nyanyi

Tak lupa gosok gigi, agar putih berseri

Badan segar kembali, karena bangun pagi


Itu lagu Bu Kasur yang legend, memang bagus bila untuk bernyanyi dengan anak, karena lagu-lagunya yang simple, mudah dihafal. Begitulah cara saya memperkenalkan pembicaraan. Lalu saya pun mempersiapkan mandi, berlangsungnya mandi sampai selesai mendandani terus menyanyikan lagu " setiap pagi Hari. 

Dan sesudah itu  kegiatan berlangsung biasa. Ketika tiba saatnya makan bubur pisang. Aku pun berkata, "Nah sekarang kita makan pisang ya?" "Yuk, duduk yang rapi berdoa pada Allah." "Bismillahirrahmanirrahim, ya Allah.. hari ini mas akan maem buah pisang. 

Terima kasih atas rizki makanan yang kau berikan, berikan berkah ya Allah?" Dia belum bisa berbicara, tapi dia akan merekamnya di otaknya hingga suatu saat dia bisa bersuara, dia akan mengucapka hal ini pada saat-saat melakukan kegiatan itu. Maka kita harus konsisten dalam memberikan masukan  (entry) ini.

Ketika makan pisang berlangsung, aku pun menemaninya dengan menyanyikan lagu "Makan Pisang"

Jika kumakan pisang, tidak dengan kulitnya

Kulit kulempar keranjang, keranjang apa namanya

Keranjang Sampah, namanya

Begitu juga lagu "Makan Bersama",

Jikalau engkau makan dik, cuci tanganmu dulu

Menjaga kebersihan dik, agar sehat selalu

Banyak-banyak makan jangan ada sisa

Ayo makan bersama

Pada saat makan pisang dan membuang kulitnya,   kita juga harus menunjukkan keranjang sampahnya. 

Sehingga dia tahu bahwa itu adalah keranjang sampah meskipun dia belum bisa bicara." La, ini keranjang sampahnyaaa " kita mengajaknya tertawa dan diapun akan membalas tertawa, pertanda dia Bahagia. Lalu saya dan anak saya ke halaman, kita akan bernyanyi lagi,

Lihat kebunku, penuh dengan bunga

Ada yang putih, dan ada yang merah

Setiap hari kusiram semua, mawar melati

 Semuanya indaaah...

La dia akan tersenyum lagi. Kadang ada rengekannya pertanda dia menyuruh kita untuk menyanyikan lagi lagunya. Maka kita turuti saja, sambil kita membuat kesibukan kita itu ada iringan yang membuat gembira. Suara kita yang keluar saat menyanyi, 

bisa menjadi terapi healing kita dalam mengasuh anak yang tanpa henti itu, dan menjadikan sehat ragawi karena yang didalam hati bisa keluar melalui nyanyian itu. 

Kadang anak juga meminta kita menyanyi terus menerus, tapi bila kita capek, juga bisa bilang "Sebentar lagi ya dek, ibu capek istirahat dulu 10 menit nanti nyanyi lagi ya?" Hal itu juga untuk melatih kesabaran pada anak sejak dini dan disiplin waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun