Wasis adalah kepandaian yang dimiliki secara akali, sosial dan religi.
Wareg yaitu ketahanan yang cukup terhadap pangan, dan
Mapan yaitu anak negri harus setle atau berada, cukup eksistensinya, dan sudah mantap identitasnya.
Persembahan Emas
Adalah generasi muda yang 30 tahun lagi saat Indonesia Emas, merekalah yang akan memimpin bangsa . Merekaitu kini diduduki oleh para remaja. Dari generasi inilah harapan besar dan gadangan Indonesia emas berada dari generasi sebelumnya yang sekarang atau saat ini hidup dan mengenyam kedewasaan di negrinya. Mereka adalah putra-putri dari generasi sekarang.
Remaja kini bukan makhluk hidup Tuhan yang akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka memerlukan panduan dan pegangan dari orang tuanya. Kebutuhan jiwa raga yang terpenuhi dari remaja ini akan membuahkan hasil yang prima yang nanti saat emadnya akan dipetik hasilnya.
Tulada, Teges, Temen dan Tegel dari orang tuanya akan mengisi tulang sungsumnya dan membentuk pribadi yang kuat tiada tandingannya.
Tulada adalah teladan dari orang tuanya yang berfungsi sebagai panutan untuknya. Teges yaitu pemahaman jati diri yang didapat dari orang tuanya akan menjadikan mereka mengerti tujuan hidupnya. Temen yaitu arti kesungguhan hidup dan orang tuanya yang sangat diperlukan remaja untuk menetangi jalan hidupnya. Dan yang terakhir, yaitu Tegel, adalah sikap yang tidak mendua yang dicontohkan orang tua kepadanya yang sangat diperlukan dalam pengambilan sikap dan keputusan dalam hidup.
Ayah, bunda dan keluarga lah yang menghibur hati remaja ini. Sudah kewajiban orang tua untuk menyelamatkan keluarganya dari hal yang terlarang di dunia untuk menuju tempat yang tetindah di dunia sana. Orang tua oleh agama tidak diperbolehkan untuk meninggalkan generasi yang lemah. Generasi harus kuat, dan generasi yang kuat yang akan mengharumkan nama bangsanya.
Anakmu bukanlah anakmu, dia adalah anak jaman. Luting Jaman Lakoni, artinya pengejawantahan pendidikan anak termasuk remaja ini memang sesuai dengan jaman. Orang tua harus mengikutinya.
Berat memang menjadi orang tua, namun buah manis akan dirasakan kelak. Ibu Pertiwi juga akan mendidiknya sebagai lapangan kehidupannya sebagai Kekayaan Pengetahuan dan Kekayaan Pengalamannya ( Frame of Reference and Field of Experience )