"Dalam lomba terompah ini yang harus kalian jaga adalah kekompakkan dan kebersamaan. Berbeda dengan lomba-lomba yang biasa kalian ikuti yang lebih menonjolkan kemampuan diri sendiri. Bagaimana mengatur langkah saat memulai, bagaimana saat berjalan menuju garis finish. Langkah kaki harus seirama saat melangkah, bersama tim tidak boleh ada yang ingin mendahului ataupun memperlambat, karena ketika itu terjadi kalian akan jatuh. Dengan demikian seiring sejalan adalah pilihan untuk menjadikan kalian juara," Bunda Airra bertutur menasehati.
"Oh...........begitu ya Bunda, terima kasih nasehatnya,"serentak ketiga sahabat menanggapi.
"Selamat berlatih dan berloma yah buat anak-anak hebat," ujar Bunda Airra seraya memasuki rumah.
Mereka bertiga pun berjalan menuju lapangan untuk berlatih terompah. Berkali-kali jatuh, bangun lagi, jatuh lagi dan bangun lagi hingga mereka menemukan irama dalam menggunakan terompah secara bersama.
Hari pelaksanaan lomba pun tiba. Â Peserta lomba terompah ada empat tim di sekolah.
Semua tim sudah berada di terompahnya masing-masing.
"Nadine, Zalfa, ingat pesan Bunda ya, mari kita lakukan strategi saat kita berlatih yah," bisik Airra kepada kedua sahabatnya.
"Oke, oke, semangat yah, kita pasti bisa," serentak bertiga menyatukan semangat dengan mengepalkan tangan.
"Bersiap, mulai, satu...dua...tiga....,"juri lomba mengibaskan bendera tanda peserta mulai berlomba.
"Ayo, ayo, ayo, Airra, Nadine, Zalfa," teriak teman-teman sekelas Airra memberi semangat.
Airra, Nadine dan Zalfa fokus saat melangkah dengan terompah. Mereka menerapkan apa yang telah dilakukan saat latihan dengan memperhatikan pesan Bunda Airra. Dan saat beberapa tim lain ada yang terjatuh, bangun lagi, tim Airra bisa menyelesaikan rute terompah hingga finish dengan baik sehingga berhasil menjadi juaranya.
Cirebon, 03072023