Selain itu perlengkapan yang harus dibawa juga seperti makanan dan minuman secukupnya. Hal yang saya lakukan ketika mempersiapkan minuman adalah dengan meracik air mineral kemasan botol 600 ml dengan melarutkan satu sachet oralit dan satu sachet pocari sweet.Â
Saya membuatnya untuk dua botol, satu botol untuk saya dan satu botol untuk suami. Sedangkan untuk makanan cukup dengan membawa beberapa biji kurma, roti dan buah. Tentunya hal utama yang harus dipersiapkan adalah 7 butir batu kerikil yang akan digunakan untuk melontar Jumroh.
Hal lain yang harus menjadi perhatian penting bagi para Jemaah Haji yang akan melakukan lontar Jumroh adalah penggunaan alas kaki yang digunakan.Â
Bahan alas kaki harus benar-benar yang nyaman dipakai karena mengingat medan perjalanan yang cukup jauh sekira 9 KM berjalan kaki ditambah lagi dengan panas terik perjalanan yang sangat mempengaruhi telapak kaki.
Jika hal ini untuk menghindari telapak kaki menjadi melepuh karena kepanasan dan alas kaki yang digunakan kurang nyaman.
Dengan mengucapkan
Bismillahirrahmanirrahim, saya dan rombongan dipandu oleh pembimbing mulai beranjak meninggalkan tenda Mina. Dengan bertalbiyah sepanjang perjalanan di bawah terik sengatan sinar matahari meskipun waktu masih bisa dikatakan pagi belum mencapai siang, saya dan rombongan terus berjalan.Â
Subhanallah, ketika saya dan rombongan sampai di lokasi perjalanan menuju Jamarat dan mempertemukan para Jemaah Haji dari berbagai Maktab dan dari berbagai negara seluruh penjuru dunia, keadaan sepanjang perjalanan seperti lautan manusia.Â
Semua bergerak menguntai langkah menuju Jamarat untuk melontar Jumroh. Dengan lantunan talbiyah, mengagungkan kebesaran Allah Yang Maha Perkara Penguasa Alam Semesta.