Mohon tunggu...
Novilianti Purnamadewi
Novilianti Purnamadewi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Novilianti Purnamadewi adalah seorang Guru Bahasa Inggris yang berasal dari Garut

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Labirin Jagung Vio

29 Juni 2024   21:11 Diperbarui: 29 Juni 2024   21:22 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Vio," Andrew mengagetkan adiknya yang sedang melamunkan perkataan bundanya.

"Dzig...Kebiasaan ngagetin orang ga bilang-bilang," Vio meninju bahu kakaknya, Andrew.

"Kalau bilang-bilang itu namanya pengumuman hhaaha," Andrew mengacak poni adiknya.

Terlihat Vio mengubek-ubek ranselnya. Dikeluarkanya banyak bendera mungil berwarna pink, gulungan pita berwarna pink, kotak makan, botol minum, teropong, semua dalam warna yang sama. Sudah seperti kantong ajaib rupanya ransel gadis itu.

"OK, semua anak cowok ikut Andrew memasang bendera di labirin tanaman jagung wak Komar, anak cewek ikut Vio petik beberapa jagung buat kita bakar nanti, tenang aja kemaren wak Komar udah ngijinin kita bermain di ladang jagung ini," Andrew memberikan komando kepada teman-temannya.

Wak Qomar sebenarnya hanya tetangga, sama sekali bukan saudara. Tetapi dia memang sudah seperti uwaknya sendiri, bahkan uwak bagi semua anak di Kampungnya. Wak Qomar sengaja menanam tanaman jagung membentuk labirin, memang supaya bisa digunakan sebagai tempat bermain anak-anak di kampungnya. nek Siti sebenarnya ingin menamakan wak Qomar dengan nama Udin tetapi karena wak Qomar lahir tepat ketika bulan terlihat jelas maka nama Udin disandingkan dengan nama Qomar, jadilah Qomarudin. Tetapi wak Qomar sendiri lebih senang dipanggil dengan nama Qomar, lebih keren katanya.

"Vio, mana bendera sama pitanya... Vio..." Andrew celingak-celinguk mencari adiknya.

"Kakak, aku di sini, teriak Vio sembari melambaikan tangan ke arah kakaknya.

"Ngapain kamu di situ Vio, cepat turun," Teriak Andrew menahan kesal.

"Ga bisa turun, kak," Vio meringis ketakutan.

"Hahaha lagian ngapain kamu Vio, bisa naik ke pohon jambu air tapi ga bisa turun," Andrew tak tahan membendung tawanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun