Eits, tapi setelahnya, jangan lupa juga letakkan dompet-dompet kartu ini di tempat yang cukup tersembunyi di ransel kita.
5. Kenali gerak-gerik dari copet
'Semakin banyak melihat dan mengamati, semakin lebih mengenal mana copet mana bukan', begitu kira-kira yang saya pelajari. Hal ini pun, tidak lain tidak bukan, saya pelajari saat sudah semakin sering berdesakan di kendaraan umum.Â
Umumnya, kita bisa mengenali copet dari gerak-gerik mereka di kendaraan umum. Misalnya yang seringkali 'menghimpit' si korban saat hendak turun dari kendaraan umum. Atau yang dengan sengaja 'menghimpit' si korban yang tak kebagian tempat duduk.Â
Selain 'menghimpit', kebanyakan dari para pencopet ini pun bergerak secara berkelompok. Sehingga korban pun tanpa sadar 'dihimpit' dari berbagai arah, di depan, di belakang, dan juga di samping.Â
Pernah suatu ketika saya duduk di dalam kopaja bersama seorang penumpang lainnya. Dan kami sama-sama menyadari bahwa di depan kami sedang ada pencopet.Â
Si ibu yang duduk di samping saya pun terus mengingatkan saya dengan isyarat, 'hati-hati tasnya, ada copet'. Rupanya, kami sama-sama sudah hafal dengan gerak-gerik pencopet ini.
Dan benar saja, tak lama kemudian, seseorang yang tak kebagian tempat duduk di belakang sopir pun kehilangan dompetnya yang berharga.
6. Saat berada di kendaraan umum dengan jendela terbuka, jangan perlihatkan barang bawaan kitaÂ
Tidak semua jenis kendaraan bertipe tertutup, misalnya seperti angkot dan juga bus. Tapi, ada juga kendaraan umum tipe terbuka, misalnya becak dan bajaj.
Saat sedang menumpang kendaraan umum seperti ini, ada baiknya bagi kita untuk tidak meletakkan barang bawaan sekenanya, misalnya di pangkuan kita.