Eits, jangan salah sangka. Bukan menarik untuk ditonton, tapi menarik untuk diceritakan. Tentu itu bukan untuk bahan tontonan.
Saya pun agak terkejut saat tiba-tiba menemukan itu. Jujur saja saya bingung harus bagaimana. Tapi, jalur itu yang harus saya lewati. Jadi, ya sudah, saya tetap berjalan saja tanpa melihat kanan kiri dan hanya menunduk saja.
Saya tidak membahas tentang musim semi karena umumnya musim semi di Passau mirip dengan musim panas, hanya saja hawanya masih cukup sejuk.
Nah, bagaimana? Tertarik untuk menuliskan Passau di daftar liburan berikutnya? Di musim apa, ya, kira-kira pilihan Kompasianer?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H