Balik lagi pada proses pencarian nih, pencarian dalam menemukan harta, cinta, sekaligus dunia dan seisinya, nyatanya hal tersebut tak pernah membuat puasa manusia. Tetap saja ada lubang di hati yang belum terisi.
"..Kumengira hanya dialah obatnya. Tapi ku sadari bukan itu yang kucari.."
Lirik ini mengisyaratkan pikiran seorangvhamba yang mengira harta, tahta, wanita, dunia dan seisinya bisa jadi pelengkap lubang di hati, padahal bukan itu yang mendamaikan segalanya.
"..Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan. Dan kuyakin kau tak ingin aku berhenti.."
Ya, semakin kita mencari dunia, nafsu semakin membuat seseorang tak ingin berhenti. Tapi terkadang Sang Khalik memang menginginkan hal tersebut terjadi. Membuat umat-Nya berkelana dan tersesat. Disitulah Sang Maha Agung ingin memberi tahu bahwa Rabb-Nya lah yang selalu hadir dan mendamaikan jiwa.
Lantas, apa sih isi keseluruhan yang ingin disampaikan Mas Sabrang dalam lagu ini. By the way, ini hanya cocokologi si penulis ya bukan dari tafsir sufistik.Â
Kalau tafsir sufistiknya sih nanti di googling sendiri aja lebih banyak dan lebih luas maknanya.
Jadi nih, kira-kira maksud dan tujuan 'Lubang di Hati' dilahirkan yakni untuk mengajak hamba-Nya lebih bersyukur dan berserah atas segala nikmat yang telah diberikan sang Maha Pengasih dan Penyayang
Jadi begitu my luv cocokologi dari penulis, tapi seluruh lagu Letto memang sudah diakui dan disampaikan Mas Sabrang dalam dakwahnya bahwa lagu-lagu tersebut memang diciptakan untuk makna yang jauh lebih besar dari pada cintanya kepada sesama manusia.
(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H