Dimulai dari "..Kubuka mata dan kulihat dunia
T'lah kuterima anugerah cintanya.."
Betapa bisa dirasakan, kehadiran Tuhan Semesta Alam dalam lagu ini. Ia telah membersamai dengan hidayah dan berkah saat manusia pertama kali debut ke dunia. Ya, saat membuka mata, lalu menyaksikan dunia, anugrah tersebut telah dibekali Allah untuk si kecil yang baru saja lahir ke dunia.
Lanjut ya, "..Tak pernah aku menyesali yang kupunya.
Tapi kusadari ada lubang dalam hati.."
Nah, dari lirik lagu ini, seorang hamba sepantasnya digambarkan lebih banyak bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki.
"..Kucari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini.."
Tapi ya kembali lagi, namanya juga manusia, ada aja yang masih kurang dan terus menerus di cari sampe-sampe merasa ada lubang di hati yang harus di isi.
Ya, manusia memang tak lepas dari nafsunya. Selalu dan selalu mengikuti duniawi yang dirasa tidak pernah cukup.
Namun, di lirik selanjutnya seorang hamba yang sadar, akan menemukan jawaban yang di cari itu dari hati, bukan lagi materi dan duniawi.
 "..Kumenanti jawaban apa yang dikatakan oleh hati.."
Nah, iya kan tetap ikuti kata hati ya, kono  katanya kata hati adalah takdirmu. Tapi, sayaratnya hati kita harus bersih dulu ya, my luv. Biar hidayah Allah tak terkontaminasi saat hadir memberkahi hati ku dan hatimu.
Lanjut play ya, "..Apakah itu kamu? Apakah itu dia?
Selama ini kucari tanpa henti. Apakah itu cinta? Apakah itu cita? Yang mampu melengkapi lubang di dalam hati.."