Awal kisah, cerita fabel ini di mulai dari Semut kembar bernama Sinju dan Sinje.
Ah, entahlah cerita ini tampaknya terlalu klise untuk dibaca. Tapi, namanya usaha gak ada salahnnya dong. Apalagi usaha untuk mendamaikan malammu yang pelik akibat imajinasimu yang acap kali terberaberai dan nekat mengacak-acak kedamaianmu belakangan ini.
Jadi begini ceritanya, si semut Sinju dan Sinje rupanya ingin mengajukan resign dari profesinya sebagai tukang bangunan.
Singkat cerita di pagi hari, keduanya langsung menemui sang mandor setelah memikirkan salah satu pilihan hidupnya itu.
"Selamat pagi tuan, bolehkan kita (Sinju dan Sinje) bicara sebentar," ucap Sinju pada mandornya.
"Dengan senang hati," tutur sang mandor.
Akhirnya, Sinju dan Sinje segera mengutsrakan keinginannya untuk berhenti bekerja.
Bukan karena bisan dan ingin mencati pengalman baru, melainkan usianya yang sudah senja. Mengaku tenaganya dan daya tahan tubuhnya tak setangguh dan sekuat dulun Sinju dan Sinje mengaku beristirahat menikmati sisa umurnya.
Sayang seribu sayang, Sinju dan Sinje yang diakui mandornya memiliki tenaga yang cukup memumpuni tak lantas menyetujui rencana tersebut.
Sebut rencana pembangunan yang telah di setuju sang mandor cukup banyak yang belum terselesaikan, ia  meminta Sinju dan Sinje bekerja secara terpisah agar  beberapa proyeknya terselesaikan.
"Maafkan kami tuan, saya tidak sanggup lagi pula ini sudah bukan tanggung jawab kami, tanggung jawab kami adalah kesehatan kami," cletuk Sinje.