“Eh.. Apa ini?” Tanya Li Jun sambil menunjuk dahi istrinya.
“Ini kudapat saat aku masih kecil. Waktu itu, aku sedang berjalan di malam hari sambil melihat bulan purnama. Tiba-tiba aku merasakan lemparan batu entah darimana. Akhirnya aku mendapatkan bekas luka ini. Tapi bekas luka ini malah membuatku terlihat manis. Hihi.” Ucap istrinya sambil tersenyum manis.
Seketika, segel masa lalu yang sengaja dilupakannya kembali terbuka. Mengingatkannya ke masa dimana dia melempar batu ke arah seorang pria yang pada akhirnya mengenai seorang gadis kecil.
“Jadi, apa kata pria itu benar. Dari dulu, kamu memang ditakdirkan untuk menjadi jodohku.” Ucap Li Jun dalam hati sambil tersenyum memandang wajah istrinya.
“Hm.. Ada apa?” Istrinya bertanya sambil ikut tersenyum.
“Tidak ada apa-apa, aku beruntung menjadi suamimu. Terima kasih telah menerimaku menjadi suamimu. Terima kasih karena selama ini kamu bisa menerima bekas luka itu dengan senang hati. Aku mencintaimu, istriku.”
Mereka berdua tersenyum.
Takdir itu memang benar-benar ada..
[based on chinese urban legend: red string of destiny]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H