“Kabar apa, Pak? Bapak gembira sekali kelihatannya?” Bejo meletakkan ranselnya di meja dan mulai mengurai tali sepatunya.
“Kamu tahu tidak, tadi Bapak pergi lagi ke kios batu nisan itu.”
Bejo tersenyum. “Dan Bapak sudah tidak cemas lagi melihatnya, tho? Apa saya bilang, itu cuma perasaan Bapak saja. Karena terbukti tidak terjadi apa-apa pada diri Bapak.”
“Betul, tapi bukan cuma itu, Jo! Sekarang ada model batu nisan baru dipajang di bagian depan kios itu. Dan di sana tertulis, Bejo bin Larto! Lucu, tho?” Larto tertawa geli. Terlihat kini ia malah menikmati keanehan itu. Justru Bejo yang tersentak, menatap bapaknya dengan mulut membulat. Ia pun urung melepas sepatunya ketika merasakan debar-debar aneh di dadanya. (NoS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H