Mohon tunggu...
Novia Syahidah Rais
Novia Syahidah Rais Mohon Tunggu... Manajer Marketing & Komunikasi -

Bukan soal siapa kita, tapi ini soal apa yang kita tulis!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Teror Batu Nisan

31 Januari 2017   15:55 Diperbarui: 1 Februari 2017   04:18 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kabar apa, Pak? Bapak gembira sekali kelihatannya?” Bejo meletakkan ranselnya di meja dan mulai mengurai tali sepatunya.

“Kamu tahu tidak, tadi Bapak pergi lagi ke kios batu nisan itu.”

Bejo tersenyum. “Dan Bapak sudah tidak cemas lagi melihatnya, tho? Apa saya bilang, itu cuma perasaan Bapak saja. Karena terbukti tidak terjadi apa-apa pada diri Bapak.”

“Betul, tapi bukan cuma itu, Jo! Sekarang ada model batu nisan baru dipajang di bagian depan kios itu. Dan di sana tertulis, Bejo bin Larto! Lucu, tho?” Larto tertawa geli. Terlihat kini ia malah menikmati keanehan itu. Justru Bejo yang tersentak, menatap bapaknya dengan mulut membulat. Ia pun urung melepas sepatunya ketika merasakan debar-debar aneh di dadanya. (NoS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun