Novi AriesanthiÂ
NIM : 2407516007
Fakultas Ilmu Sosial Program Studi Pendidikan Sosiologi
Universitas negeri malang,Malang Indonesia
novviarsthi@gmail.com
Ayu putri
Universitas negeri malang,Malang Indonesia
payu40125@gmail.com
Elsa yuliani
Universitas negeri malang,Malang Indonesia
Elsay5426@gmail.com
Erick febrianto
Universitas negeri malang,Malang Indonesia
erickfebriyanto06@gmail.com
Indah putri
Universitas negeri malang,Malang,Indonesia
indahekafebriana31@gmail.com
Muhammad alifiyansyah
Universitas negeri malang,Malang Indonesia
mohalfiyans@gmail.com
Nadya Ardita
Universitas negeri malang,Malang Indonesia
nadyaarditaputri@gmail.com
Sri untari
Universitas negeri malang,Malang Indonesia
PENDAHULUAN
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang telah dirumuskan sejak kemerdekaan bangsa ini oleh founding fathers bangsa Indonesia, termasuk Soekarno dan Mohammad Hatta ketika perumusan dasar negara pada tahun 1945. Pancasila merupakan bagian dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesai Tahun 1945 yang terdiri atas lima dasar atau lima sila. Sebagai sebuah dasar ideologi bangsa, Pancasila dijadikan sebagai sumber yang penting dalam berperilaku yang baik dan benar dan menjadi acuan atau pedoman yang dapat digunakan dari segala lini kehidupan maupun penyelenggaraan negara Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila juga mewajibkan setiap masyarakat Indonesia agar dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa tengah-tengah keragaman budaya, suku, agama, ras yang ada di Indonesia. Nilai Pancasila juga mengandung paham untuk mengedepankan demokrasi dan musyawarah untuk mufakat. Pancasila juga disepakati bersama-sama sebagai sebuah pedoman bagi manusia dalam berperilaku dengan lingkungannya. Prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang ada di Pancasila tersebut tak hanya sebagai sebuah landasan kehidupan saja, tapi sebagai sumber nilai pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk ini.
Seiring dengan perkembangan zaman di era saat ini yang begitu cepat, tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia semakin kompleks dan pemerintah serta masyarakat Indonesia harus bisa merespon segala pengaruh yang masuk ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda bangsa ini. Berbagai pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan dari adanya perkembangan teknologi ini akan sangat membahayakan moral dan integrasi bangsa Indonesia. Di era digital seperti inilah nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila harus tetap dipertahankan keberadaannya. Para generasi muda atau milenial Indonesia perlu memaknai lebih dalam dan menerapkan Pancasila di kehidupan sehari-hari, baik dalam berperilaku, bersosialisasi di masyarakat, dan baik melalui dunia maya maupun di dunia digital.
PEMBAHASAN
Perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini mulai dikenal dengan istilah era disrupsi. Secara bahasa, istilah 'disrupsi' ini dapat dimaknai sebagai 'hal tercabut dari akarnya'. Era disrupsi risepon sebagai akibat dari adanya perubahan besar-besaran dan akan mengakibatkan berubahnya pola pikir, tingkah laku, atau cara-cara lainnya. Selain itu, adanya disrupsi ini akan memengaruhi sistem dan tatanan kehidupan masyarakat yang sudah ada sebelumnya. Salah satu contoh era disrupsi yang ada pada saat ini adalah moda transportasi pada zaman sekarang berbasis pada moda transportasi online dan pembayaran juga menggunakan metode digital.
Kehadiran teknologi informasi ini jug memberikan kemudahan bagi manusia untuk mengakses segala informasi yang ada. Kita dapat mencari-cari informasi di internet dalam waktu yang singkat. Dari dampak positif  ini, melahirkan berbagai keuntungan ketika kita memanfaatkan keberadaannya. Akan tetapi, jika tidak dapat menyaring efek yang ditimbulkand dari hal ini, tentu akan membahayakan diri sendiri dan bangsa ini, terutama bagi generasi muda bangsa Indonesia.
Memasuki era disrupsi ini juga ditandai dengan adanya perkembangan emdia sosial yang menjadi sebuah dilematis bagi Pancasila itu sendiri, yang mana memiliki arti seperti mata pisau, dapat memberi manfaat atau justru hanya memberikan kerugian saja. Kekuatan yang ada pada Pancasila akan semakin diuji seberapa kuat dan tahan ideologi ini dalam menghadapi berbagai tantangan dan masalah, terutama yang bersumber dari medoa sosial dan globalisasi ini.
Perilaku yang terjadi di masyarkaat akibat era digital ini dan gelombang transformasi teknologi ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi generasi muda. Generasi muda lebih cenderung menjadi pengguna paling banyak teknologi digital ini. Bahkan, para generasi muda ini mampu menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game, atau bermedia sosial sehari-hari. Anak-anak muda ini juga cenderung masih memiliki rasa penasaran akan hal yang baru. Tanpa disadari oleh mereka, ternyata hal yang dilakukan tersebut salah dan bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila.
Hal seperti ini perlu mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah dan orang tua. Kebudayaan bangsa barat yang tidak sesuai dengan budaya bangsa ini mulai diterapkan oleh generasi muda Indonesia. Lambat-laun, mereka bisa saja menganggap budaya barat tersebut adalah hal yang biasa bagi mereka. Hal ini akan berakibat pada generasi muda Indonesia yang melupakan dan meninggalkan nilai-nilai Pancasila yang sudah sejak lama dipupuk oleh para pendiri bangsa ini.
Tidak ada yang salah apabila para generasi muda ini melakukan berbagai hobi atau kesukaan mereka yang berasal dari luar negeri. Akan tetapi, mereka harus menyadari dan ingat bahwa apa yang mereka sukai dan hobi mereka dari negara lain tersebut tidak boleh lebih besar rasa cintanya dibanding terhadap budaya bangsa Indonesia apalagi mereka sampai mengagung-agungkan budaya dan kebiasaan bangsa lain dibandingkan kebudayaan dan kebiasaan bangsa mereka sendiri.
Generasi muda menjadi salah satu faktor penentu di dalam pembangunan dan arah tujuan bangsa Indonesia. Kesadaran generasi muda dalam mengenal dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai warisan para pendiri bangsa  Indonesia harus mulai dikenalkan atau diajarkan kembali kepada para generasi muda tersebut.
Para generasi muda ini akan menjadi penentu keberhasilan bangsa ini di masa yang akan datang. Mereka lah yang akan menentukan baik buruknya negara ini di kemudian hari. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk dapat membuat suatu perubahan, seperti bersikap kritis terhadap bangsa Indonesia, menciptakan suatu inovasi dalam berbagai hal. Generasi muda juga sudah seharusnya dapat memanfaatkan pemikiran pada diri mereka secara bijak dalam memanfaatkan keberadaan teknologi informasi yang yang ada untuk mempersiapkan berbagai inovasi baru dalam pembangunan negara. Generasi muda juga berpeluang menjadi agent of change di masyarakat dalam melakukan sebuah gebrakan dan perubahan besar untuk negara, jika perubahan tersebut didasarkan atas nilai-nilai Panasila, maka hal tersebut akan menjadi lebih baik dan lebih bernilai kebangsaan.
Kolaborasi penerapan nilai-nilai Pancasila pada era disrupsi sekarang ini akan menjadi sangat vital posisinya, baik di bidang pendidikan, sosial, dan di lingkungan rumah sekalipun. Kehadiran kolaborasi ini akan mampu menyesuaikan dan menyeimbangkan nilai-nilai Pancasila tanpa mengubah sedikutpun aturan-aturan dalam hidup yang berdasar pada nilai Pancasila. Sektor pendidikan menjadi sektor yang sangat penting di dalam menciptakan generasi muda yang berakhlak baik, sopan santun, dan bermoral di era disrupsi seperti ini.
Para generasi muda juga sudah seharusnya untuk mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila. Pancasila adalah suatu sistem nilai, oleh karena itu Pancasila pada dasarnya merupakan sebuah satu kesatuan. Pancasila memiliki nilai-nilai Nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila adalah hasil pemikiran dan hati nurani para pendiri bangsa ini ketika mereka merumuskan dasar negara bangsa Indonesia setelah kemerdekaan ini diraih dari bangsa penjajah.
Generasi muda Indonesia harus dapat mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam masing-masing sila Pancasila, antara lain:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Di dalam sila ini, terkandung nilai bahwa negara yang didirikan oleh para pendiri bangsa ini sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, para generasi muda harus dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pada sila ini, mengandung nilai-nilai bahwsanya generasi muda sudah seharusnya menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Sila kedua dari Pancasila ini juga terkandung nilai suatu kesadaran dalam bersikap baik dengan sesama manusia dan mengedepankan adab di dalam kehidupan sehari-harinya.
- Persatuan Indonesia
Pada sila ini, hal tersirat yang terdapat di dalamnya adalah setiap generasi muda harus mampu menjaga persatuan bangsa Indonesia ditengah-tengah kemajemukan budaya yang ada. Generasi muda tidak boleh menjelek-jelekan suatu budaya dan mengagung-agungkan budayanya sendiri. Hal ini akan berakibat pada disintegrasi bangsa dan dapat menimbulkan konflik.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Generasi muda juga harus mengamalkan nilai-nilai yang ada di sila ini yang mengisyaratkan bahwas setiap ingin melakukan suatu diskusi atau membuat keputusan, hendaklah mengedepankan nilai demokrasi dan musyawarah dalam menyelesaikan suatu persoalan. Apabila hal ini diterapkan, maka kecil kemungkinan akan menimbulkan konflik dan ketidaksepahaman diantara pihak-pihak yang ada.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Konsekuensi yang timbul dari sila ini adalah generasi muda harus mampu bersikap adil, terutama terhadap orang lain. Generasi muda jangan bersikap ingin menang sendiri dan hanya memikirkan diri sendiri. Sikap adil ini merupakan sebuah perbuatan yang baik yang harus selalu dilakukan oleh setiap generasi muda bangsa Indonesia.
KESIMPULAN
Seluruh negara di dunia sedang mengalami fase perkembangan teknologi dan informasi yang cepat. Hal ini juga ditandai dengan banyaknya pengguna media sosial secara besar-besaran. Kehadiran tersebut juga akan dapat memengaruhi segala lini kehidupan di Indonesia. Dampak positif dan dampak negatif juga tak dapat dihindari oleh setiap orang.
Generasi muda Indonesia harus mampu menerapkan dan mengamalkan setiap nilai-nilai yang ada  di dalam Pancasila. Berpegang teguh pada Pancasila menjadi salah satu kunci dalam menjalani kehidupan. Para generasi muda juga harus mampu untuk mencegah dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi dan informasi pada saat ini. Oleh karena itu, Pancasila hadir sebagai alat utama dalam mencegah hal tersebut untuk tidak terjadi pada generasi muda bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Kinda, A. C. (2023). Implementasi Pancasila Sebagai Ideologi Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat. National Conference from Magister of Education Management, 161--165.
Nurgiansah, T. H. (2021b). Pendidikan Pancasila Sebagai Upaya Membentuk Karakter Jujur. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 33--41.
Pratama, D. A., Ginanjar, D., & Solehah, L. S. (2023). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari Sebagai Pendidikan Karakter Di Mts. Darul Ahkam Sukabumi. SPP: Sanskara Pendidikan Dan Pengajaran, 1(2), 78--86.
Rahmianti, E., Isnani, J., & Aulia, P. (2023). Ideologi Pancasila sebagai Pandangan Hidup. Jurnal Religion: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 1(4), 1053--1063.
Situmorang, M. T. N. (2022). Pariwisata Berbasis Siaga Bencana Di Era Disrupsi (Tourism Based on Disaster Awareness in the Era of Disruption). SNPK: Seminar Nasional Pariwisata Dan Kewirausahaan, 1--6.
Wahidah, S., Widyatmoko, D. S., & Hairudin, M. (2023). Hubungan Ideologi Negara Republik Indonesia Dan Agama Islam Masyarakat Indonesia. Journal Islamic Education, 1(3), 71--79.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H