Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dendam dalam Diam

7 November 2024   16:30 Diperbarui: 7 November 2024   16:47 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pxfuel.com

Sorot lampu-lampu jalan menerangi sunyinya malam itu. Seorang lelaki berjaket hitam, melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Wajahnya penuh ketegangan, memancarkan amarah yang tak bisa ditahan lagi.

Radit menghentikan motornya di depan sebuah kafe. Melangkah masuk untuk menemui seseorang yang dicarinya.

"Pras!" seru Radit, suaranya menggema.

Pras menoleh, senyumnya perlahan memudar. Sebab, dia tahu alasan datangnya Radit. Pras segera bangkit dari kursinya. "Dit, Cika yang mengambil keputusan sendiri. Itu bukan salah gue!"

"Lo udah ambil segalanya dari gue. Bokap gue, kebahagiaan gue, dan sekarang.. cewek yang gue suka." teriak Radit yang kian mendekat.

Radit tak bisa menahan diri lagi. Ia melayangkan tinjunya yang langsung menghantam wajah Pras.

Seketika Pras terlempar, menghantam meja di belakangnya. Semua yang menyaksikan keributan itu mundur menjauh, namun Pras berusaha bangkit sambil mengusap darah di sudut bibirnya.

"Kalau lo mau perang, gue ngga akan mundur!"

"Gue udah muak dengan semua omong kosong lo!" Radit melangkah dan siap menghajar lagi.

Namun Pras membalas, tinjunya menyasar ke rahang Radit. Lelaki itu jatuh tersungkur, lalu kemudian berhasil bangkit. Keduanya bertarung saling hantam seolah tanpa ampun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun