Mengeluh akan menjadi hal yang negatif jika salah penempatannya. Terlalu sering mengeluhkan beban hidup dan menumpahkannya di media atau khalayak ramai, jelas merupakan hal yang salah.
Padahal, jika ditempatkan dengan benar, mengeluh ternyata memiliki manfaat tersendiri. Melontarkan keluh kesah di hadapan orang terdekat atau orang yang kita percaya, artinya keluhan itu tidak tertahan di dalam hati saja. Maka, pada saat itulah beban emosional akan terasa berkurang.
Dengan mengeluh di hadapan orang yang tepat, kita juga bisa mendapatkan motivasi dan dukungan darinya. Bahkan mungkin, si pendengar bisa membantu kita untuk menemukan solusi yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Mengeluh juga dapat mengurangi risiko stres berkepanjangan. Dan secara tidak langsung, mengeluh adalah bentuk pengakuan bahwa ada banyak hal yang tidak mudah, namun harus tetap dilalui dalam hidup ini.
Hingga pada akhirnya mengeluh menjadi sebuah pengingat bahwa di sisi lain, Tuhan telah memberikan banyak nikmat kepada kita. Termasuk nikmat kekuatan dan kesempatan untuk kita di saat harus menghadapi segala kesulitan dalam hidup.
Semoga untuk ke depannya, kita semua lebih dapat menempatkan mengeluh pada batasan yang benar dan wajar.Â
Jangan sering-sering mengeluh, tapi mengeluhlah sesekali saat kita sudah berada di titik tidak mampu memendam keluh kesah itu sendiri, sehingga perlu untuk mengeluhkannya di hadapan orang terdekat kita atau orang yang kita percayakan.
Jika kita sudah berhasil menempatkan sikap mengeluh dengan benar, maka pada saat itulah kita akan memperoleh manfaat yang sesungguhnya dari mengeluh.(*)
Referensi:Â rri.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H