"Keluar dari sini! Keluar..!!!" Tanti hampir gila dibuatnya, sementara Eva justru tertawa kemudian duduk di sofa.
Terdengar pagar dibuka di luar sana, Tanti bergegas membuka pintu dan menghampiri suaminya yang baru saja tiba. Ia pun menarik lengan lelaki itu untuk secepatnya masuk.
"Usir dia, Mas! Usir..!!!" sambil menunjuk ke arah Eva.
"Oh my God... Angga!" ucap Eva memandang kagum kepada Angga yang dirindukannya.
"Usir? Usir apa, Ti..? Kamu demam ya?" Angga meletakkan telapak tangannya pada dahi Tanti.
"Aku udah bilang, cuma kamu yang bisa lihat aku." ucap Eva santai. "Cuma kamu yang bisa dengar aku."
"Aaaaa...!!!" itulah teriakan terakhir Tanti sebelum akhirnya jatuh pingsan.
Eva tercengang melihat wanita itu tak sadarkan diri akibat ulahnya. Bukannya pergi, ia malah ikut menunggui Tanti di samping ranjang. Hingga akhirnya Tanti sadarkan diri, di saat suaminya sedang berada di luar kamar.
Lagi-lagi Eva membuatnya terkejut. Namun Eva memohon pada Tanti untuk tidak berteriak lagi.
"Sstt... Pliiss, jangan teriak lagi! Aku di sini karena Angga."
"Angga? Memang apa hubungan kamu sama Angga?"