Mohon tunggu...
Novia Nurhayati
Novia Nurhayati Mohon Tunggu... Novelis - Bio-Sastra

Alumni Jurusan Pendidikan Biologi di UIN JKT yang suka banget sama sastra :) Bukan penulis profesional, tapi sudah memiliki 5 buku terbit dan menjadi kontributor Puisi dan Cerpen di beberapa Event Lomba Nasional.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bersuara, Bergerak, Berpengaruh: Perempuan di Panggung Publik

30 Januari 2025   13:33 Diperbarui: 30 Januari 2025   13:37 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cahayaislam.id/suara-perempuan-itu-aurat-dan-bagaimana-hukumnya/

Sejauh mana perempuan dapat berpengaruh dalam membentuk kebijakan, budaya, dan perubahan sosial? Perempuan memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat, tetapi selama bertahun-tahun, suara mereka sering kali terpinggirkan. Kini, semakin banyak perempuan yang berani bersuara, bergerak, dan memberikan pengaruh di berbagai bidang, mulai dari politik, media, pendidikan, hingga aktivisme sosial. Dengan keberanian dan tekad, mereka tidak hanya memperjuangkan hak-hak mereka sendiri, tetapi juga membawa perubahan bagi banyak orang.

Artikel ini akan membahas bagaimana perempuan di berbagai sektor telah memanfaatkan suara mereka untuk menyuarakan aspirasi, mengambil tindakan nyata, dan menciptakan dampak di ruang publik. Dari pemimpin pemerintahan hingga aktivis sosial, mereka menunjukkan bahwa kehadiran perempuan bukan hanya penting, tetapi juga mampu mengubah dunia menjadi tempat yang lebih adil dan inklusif.

Bagaimana cara perempuan bersuara, bergerak dan berpengaruh dalam panggung publik ?

Tentunya, kini keterlibatan perempuan bukanlah sesuatu yang tabu dalam bidang apapun. Kesetaraan gender kini membuat posisi perempuan dapat lebih kuat dalam mempengaruhi dalam berbagai sektor publik.

Perempuan dapat bersuara, bergerak, dan berpengaruh di panggung publik melalui berbagai cara, tergantung pada bidang yang mereka geluti dan isu yang mereka perjuangkan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Bersuara: Menyampaikan Aspirasi dan Menginspirasi Perubahan

Melalui Media: Menjadi jurnalis, penulis, atau pembicara yang menyampaikan opini dan informasi penting terkait isu sosial, politik, atau hak asasi manusia. Contohnya, Najwa Shihab yang sering mengangkat isu kritis di media.

Menggunakan Platform Digital: Media sosial dan blog menjadi alat yang kuat bagi perempuan untuk menyampaikan pemikiran, membangun gerakan, dan menyebarkan informasi.

  • Berpartisipasi dalam Diskusi Publik: Mengikuti seminar, debat, dan forum diskusi untuk menyuarakan perspektif perempuan dalam berbagai isu.
  • Advokasi dan Kampanye: Menggalang dukungan dan kampanye untuk isu yang berdampak pada perempuan dan masyarakat, seperti pendidikan, kesetaraan gender, dan lingkungan.

2. Bergerak: Mengambil Aksi Nyata dalam Masyarakat

  • Menjadi Aktivis dan Pemimpin Sosial: Perempuan dapat terlibat dalam gerakan sosial untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya. Contohnya, Butet Manurung yang mendirikan Sokola Rimba untuk pendidikan masyarakat adat.
  • Mendirikan Organisasi atau Komunitas: Menginisiasi gerakan atau komunitas yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan masyarakat, seperti kampanye #MeToo yang memperjuangkan keadilan bagi korban kekerasan seksual.
  • Masuk ke Dunia Politik dan Kebijakan Publik: Berperan dalam politik sebagai anggota legislatif, pejabat pemerintah, atau pemimpin daerah untuk membawa perubahan kebijakan yang lebih inklusif dan adil.

3. Berpengaruh: Membawa Dampak di Berbagai Bidang

  • Menjadi Panutan dan Mentor: Memberikan inspirasi dan bimbingan kepada generasi muda agar lebih percaya diri dalam berpartisipasi di ruang publik.
  • Menggunakan Kekuasaan untuk Perubahan Positif: Jika memiliki posisi strategis, perempuan dapat membuat keputusan yang berdampak luas, seperti Sri Mulyani yang membawa reformasi ekonomi di Indonesia.
  • Membangun Jaringan dan Kolaborasi: Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat suara perempuan dan memperluas dampak dari gerakan yang diperjuangkan.

Ada beberapa Perempuan Indonesia yang sudah membuktikan bahwa keterlibatan Perempuan dalam sektor publik sangat berpengaruh,  diantaranya :

  • Najwa Shihab -- Jurnalis dan Penggerak Kebebasan Pers
  • Sri Mulyani Indrawati -- Ekonom dan Reformis Keuangan
  • Tri Rismaharini -- Pemimpin Daerah yang Progresif
  • Maria Ulfah -- Pejuang Hak Perempuan dan Kesetaraan Gender
  • Susi Pudjiastuti -- Pemberani dalam Perlindungan Laut Indonesia

Apa saja tantangan yang dihadapi para perempuan ?

Bagi para Perempuan tentunya ada banyak hal yang menjadi tantangan utama dalam menyuarakan aspirasinya. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya resiko yang mereka terima jika ingin mengambil panggung publik dalam menciptkan revolusi untuk sektor publik. Berikut adalah tantangan yang dihadapi para Perempuan dalam bergerak, bersuara dan berpengaruh dalam sektor publik, yaitu :

1. Stereotip dan Bias Gender

  • Perempuan masih sering dianggap kurang kompeten dalam kepemimpinan atau pengambilan keputusan.
  • Adanya ekspektasi bahwa perempuan harus fokus pada peran domestik dibandingkan ruang publik.
  • Pandangan bahwa perempuan yang vokal dianggap "agresif" atau "tidak pantas" dalam beberapa budaya.

2. Hambatan dalam Karier dan Kepemimpinan

  • Kurangnya Representasi: Masih sedikit perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan di pemerintahan, bisnis, atau organisasi besar.
  • Glass Ceiling (Langit-langit Kaca): Hambatan tak kasat mata yang menghalangi perempuan untuk mencapai posisi tertinggi dalam karier.
  • Gaji yang Tidak Setara: Perempuan sering kali menerima gaji yang lebih rendah dibanding laki-laki untuk pekerjaan yang sama.

3. Kekerasan dan Ancaman di Ruang Publik

  • Perempuan sering menjadi sasaran pelecehan verbal, fisik, atau online, terutama jika mereka vokal dalam isu-isu sosial dan politik.
  • Ancaman terhadap aktivis perempuan, termasuk intimidasi dan serangan personal yang bertujuan untuk membungkam suara mereka.
  • Cyberbullying dan Doxxing: Banyak perempuan pemimpin atau tokoh publik yang mengalami perundungan daring dan ancaman di media sosial.

4. Beban Ganda: Karier vs. Keluarga

  • Perempuan sering menghadapi tekanan untuk menyeimbangkan tanggung jawab sebagai ibu, istri, dan pekerja profesional.
  • Adanya anggapan bahwa perempuan yang berkarier harus tetap menjadi pengasuh utama di rumah, sehingga membatasi kesempatan mereka berkembang di dunia kerja atau politik.

5. Kurangnya Akses terhadap Pendidikan dan Kesempatan

  • Masih ada perempuan yang mengalami keterbatasan akses terhadap pendidikan tinggi, terutama di daerah terpencil atau lingkungan konservatif.
  • Kurangnya dukungan untuk perempuan agar dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kewirausahaan.

6. Kurangnya Dukungan dan Solidaritas

  • Tidak semua lingkungan mendukung perempuan untuk maju, baik dalam keluarga, komunitas, maupun tempat kerja.
  • Beberapa perempuan juga mengalami kesulitan dalam membangun jaringan atau mendapatkan mentor yang bisa membimbing mereka.

7. Hambatan Hukum dan Kebijakan

  • Meskipun ada kemajuan, beberapa kebijakan masih belum sepenuhnya mendukung kesetaraan gender.
  • Kurangnya perlindungan hukum terhadap perempuan dalam hal kekerasan domestik, diskriminasi di tempat kerja, dan hak reproduksi di beberapa negara.

Bagaimana Mengatasi Tantangan Ini?

  • Mendorong Pendidikan dan Kesadaran: Semakin banyak perempuan yang memiliki pendidikan tinggi dan akses ke informasi, semakin kuat posisi mereka di ruang publik.
  • Membangun Solidaritas: Perempuan harus saling mendukung dan membangun komunitas yang memperjuangkan hak-hak mereka.
  • Advokasi dan Kebijakan Pro-Perempuan: Mendorong kebijakan yang melindungi hak-hak perempuan di tempat kerja, politik, dan masyarakat luas.
  • Menggunakan Media untuk Menyuarakan Isu: Media sosial dan platform digital dapat menjadi alat yang kuat untuk melawan bias dan membangun gerakan perubahan.

Jadi, kesimpulannya adalah berbagai hal dapat dilakukan oleh para Perempuan dalam bersuara, bergerak dan berpengaruh dalam berbagai bidang di sektor publik. Pentingnya, untuk memperkenalkan kepada dunia bahwa perepmpuan juga dapat membuat revolusi untuk membawa kepada hal yang lebih baik sekalipun masih banyak yang meragukan, tapi semenjak adanya emansipasi wanita. Ini membuktikan bahwa Perempuan juga dapat berperan penting dalam beberapa bidang di sektor publik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun