3. Kekerasan dan Ancaman di Ruang Publik
- Perempuan sering menjadi sasaran pelecehan verbal, fisik, atau online, terutama jika mereka vokal dalam isu-isu sosial dan politik.
- Ancaman terhadap aktivis perempuan, termasuk intimidasi dan serangan personal yang bertujuan untuk membungkam suara mereka.
- Cyberbullying dan Doxxing: Banyak perempuan pemimpin atau tokoh publik yang mengalami perundungan daring dan ancaman di media sosial.
4. Beban Ganda: Karier vs. Keluarga
- Perempuan sering menghadapi tekanan untuk menyeimbangkan tanggung jawab sebagai ibu, istri, dan pekerja profesional.
- Adanya anggapan bahwa perempuan yang berkarier harus tetap menjadi pengasuh utama di rumah, sehingga membatasi kesempatan mereka berkembang di dunia kerja atau politik.
5. Kurangnya Akses terhadap Pendidikan dan Kesempatan
- Masih ada perempuan yang mengalami keterbatasan akses terhadap pendidikan tinggi, terutama di daerah terpencil atau lingkungan konservatif.
- Kurangnya dukungan untuk perempuan agar dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kewirausahaan.
6. Kurangnya Dukungan dan Solidaritas
- Tidak semua lingkungan mendukung perempuan untuk maju, baik dalam keluarga, komunitas, maupun tempat kerja.
- Beberapa perempuan juga mengalami kesulitan dalam membangun jaringan atau mendapatkan mentor yang bisa membimbing mereka.
7. Hambatan Hukum dan Kebijakan
- Meskipun ada kemajuan, beberapa kebijakan masih belum sepenuhnya mendukung kesetaraan gender.
- Kurangnya perlindungan hukum terhadap perempuan dalam hal kekerasan domestik, diskriminasi di tempat kerja, dan hak reproduksi di beberapa negara.
Bagaimana Mengatasi Tantangan Ini?
- Mendorong Pendidikan dan Kesadaran: Semakin banyak perempuan yang memiliki pendidikan tinggi dan akses ke informasi, semakin kuat posisi mereka di ruang publik.
- Membangun Solidaritas: Perempuan harus saling mendukung dan membangun komunitas yang memperjuangkan hak-hak mereka.
- Advokasi dan Kebijakan Pro-Perempuan: Mendorong kebijakan yang melindungi hak-hak perempuan di tempat kerja, politik, dan masyarakat luas.
- Menggunakan Media untuk Menyuarakan Isu: Media sosial dan platform digital dapat menjadi alat yang kuat untuk melawan bias dan membangun gerakan perubahan.
Jadi, kesimpulannya adalah berbagai hal dapat dilakukan oleh para Perempuan dalam bersuara, bergerak dan berpengaruh dalam berbagai bidang di sektor publik. Pentingnya, untuk memperkenalkan kepada dunia bahwa perepmpuan juga dapat membuat revolusi untuk membawa kepada hal yang lebih baik sekalipun masih banyak yang meragukan, tapi semenjak adanya emansipasi wanita. Ini membuktikan bahwa Perempuan juga dapat berperan penting dalam beberapa bidang di sektor publik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI