1. Dia suka aku. Apakah itu benar? Â hal itu benar bila gadis itu bilang langsung kekamu. Bukan benar dari pikiran mu sendiri. Jadi kalau tdk ada bukti ttg kebenaran yg diucapkan oleh suatu obyek secara langsung, itu belum pasti benar.
2. Dia gadis cantik. Apakah itu benar? Â cantik menurutmu itu seperti apa? Â Apakah kamu sudah bertatap muka dan menjalani bbrp hari denganya? Kenyataanya adalah kamu Tdk sperti itu. Itu adalah pengambilan keputusan yg cepat atas kesan pertama.
3. Jatuh cinta. Mungkinkah? Secepat itu. Aneh dan harus benar-benar dipikir ulang. Bagaimana bisa kondisi psikis yg saat itu mmg sedikit berbeda langsung diputuskan.
So, Banyak hal yg bisa kamu kembangkan atas isu yg pertama muncul atas kesan pertama. Melalui logika sederhana kamu dituntun untuk tdk terlalu punya ekpetasi yg tinggi trhdp suatu kasus. Mmg hal itu akan membuat kita bahagia sesaat saja dalam pikiran. Tp apakah itu tdk aneh jikalau kebahagiaan lahir dari suatu yg tdk nyata diperbuat?
Banyak kemungkinan yg terjadi dari suatu hal yg kamu harap itu baik untuk kamu. Semua itu bisa sebagai hal positif dan negatif. Jgn cepat memberikan respon yg baik atas suatu hal yg belum tentu benar dan dalam kondisi awal buat kamu. Bersikap wajar karena masa depan kadang tdk sesuai ekpetasi. Tp tdk semua hal seperti itu, tergantung pada hal yg kamu anggap baik.
Jangan gegabah, pikir kemungkinan itu kedalam prespektif logika. Jangan cepat memutuskan atas kesan pertama. Jangan cepat berprasangka baik untuk dirimu.
Biasa, wajar dan perjuangkan keyakinanmu.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H