Mohon tunggu...
Noviana Hilfa
Noviana Hilfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan Pendidikan Islam dalam Menjaga Kesehatan Mental Remaja di Lingkungan Sekolah pada Era Media Sosial

10 Juli 2024   17:16 Diperbarui: 10 Juli 2024   17:26 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Abstrak :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi pendidikan Islam dalam menjaga kesehatan mental remaja di lingkungan sekolah pada era media sosial.Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, yaitu pencarian data dan informasi berupa sumber tulisan yang berhubungan dengan Asesmen Kompetensi Minimum.Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah deskripsi analisis.Beberapa tantangan yang dihadapi pendidikan Islam dalam menjaga kesehatan mental remaja adalah:pengaruh media sosial,kurangnya pemahaman nilai-nilai Islam,kurangnya pembinaan mental.Pendidikan Islam harus lebih aktif dalam memberikan pembinaan mental kepada remaja, terutama dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh media sosial.

Kata Kunci : Pendidikan Islam,Kesehatan Mental,Remaja,Media Sosial

Abstrak : 

The aim of this research is to identify the challenges faced by Islamic education in maintaining the mental health of adolescents in the school environment in the era of social media. This research uses a library method, namely searching for data and information in the form of written sources related to the Minimum Competency Assessment. The data collection technique is documentation , while the data analysis technique used is descriptive analysis. Some of the challenges faced by Islamic education in maintaining the mental health of teenagers are: the influence of social media, lack of understanding of Islamic values, lack of mental guidance. Islamic education must be more active in providing mental guidance to teenagers , especially in facing the challenges posed by social media.

Keywords: Islamic Education,Mentah Health,Teenagers,Social Media

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya pendidikan dan kesehatan mental.Media sosial, sebagai salah satu produk revolusi digital, kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari remaja. Di satu sisi, media sosial memberikan berbagai manfaat, seperti akses informasi yang lebih luas dan sarana komunikasi yang lebih mudah.Namun, di sisi lain, media sosial juga membawa tantangan tersendiri, terutama terkait dengan kesehatan mental remaja.Media sosial saat ini telah menjadi konsumsi utama masyarakat Indonesia terlebih dikalangan remaja. Media sosial tidak lagi hanya sebatas tren atau gaya hidup namun telah menjadi semacam kebutuhan yang harus terpenuhi. Penggunaan media sosial menjadi bagian yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari anak muda Indonesia.Ditemukan bahwa 98% dari anak-anak dan remaja tahu tentang media sosial dan 79,5% diantaranya merupakan pengguna media sosial. Selain itu ditemukan pula bahwa pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta jiwa dengan penetrasi 56% yang tersebar di seluruh wilayah, sedangkan pengguna media sosial mobile berjumlah 142,8 juta jiwa dengan penetrasi 53%.  

Remaja adalah kelompok usia yang sangat rentan terhadap berbagai pengaruh eksternal, termasuk tekanan dari media sosial. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan perasaan rendah diri. Dalam konteks ini, pendidikan Islam di sekolah memiliki peran strategis untuk membantu menjaga kesehatan mental remaja melalui pendekatan yang komprehensif dan berbasis nilai-nilai keagamaan.Eijen dkk(2016) Usia remaja sangat rentan mengalami dampak negatif dari pengaruh teknologi zaman sekarang karena mereka cepat mengadopsi teknologi-teknologi baru. 

Kesehatan mental dalam perspektif Islam tidak jauh berbeda dengan pandangan para ahli kesehatan mental pada umumnya yaitu kesehatan mental diartikan sebagai kemampuan individu mengelola diri dalam mewujudkan keserasian antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri sendiri,orang lain,maupun lingkungan sekitarnya secara dinamis berdasarkan Al-quran dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. 

Pendidikan Islam di sekolah tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pengembangan karakter dan spiritualitas siswa. Dengan demikian, pendidikan Islam memiliki potensi besar untuk menjadi benteng dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan mental yang dihadapi remaja.Pendidikan Islam mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, rasa syukur, dan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, yang semuanya dapat menjadi modal penting dalam menjaga kesehatan mental.Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit. Lingkungan sekolah perlu mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan pendekatan psikologis modern untuk menangani masalah kesehatan mental secara efektif. Selain itu, guru dan tenaga kependidikan juga harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan mental pada remaja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun