1. Definisikan Aktivitas
Aktivitas atau tugas yang dilakukan dari awal pengerjaan proyek hingga akhir pengerjaan proyek dengan pengembangan dari work breakdown structure (WBS) yang lebih rinci untuk mendukung pekerjaan yang dilakukan sehingga pengerjaannya dalam setiap elemen (estimasi biaya, durasi, sumber daya, dll) menjadi realistis.
- Daftar Aktivitas:
1. Nama Aktivitas : Memberikan nama pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan selama pengerjaan proyek
2. No aktivitas : Memberikan nomor pada setiap aktivitas proyek - Milestone
2. Pengurutan Aktivitas
Semua aktivitas yang telah didefenisikan pada daftar aktivitas disusun menjadi tahap dan milestone.
Menurut  AZ  (2016),  diagram  jaringan  kerja  dapat  digunakan  sebagai  analisis terhadap  waktu  penyelesaian  proyek,  masalah  yang  muncul  saat  pelaksanaan mengalami  keterlambatan,  kemungkinan  penyelesaian  proyek,  dan  biaya  yang dibutuhkan untuk mempercepat penyelesaian proyek. Selain itu, melihat kegiatan proyek  yang  mengalami  ketergantungan  dan  item  pekerjaan  bisa  dikerjakan meskipun pekerjaan pendahulunya belum selesai 100% pengerjaan, maka metode yang  tepat  digunakan  dalam  penjadwalan  proyek  Rumah  Sakit  Infeksi Pulau Galang  adalah Precedence Diagram Method (PDM).
Precedence Diagram Method (PDM) dapat digunakan  untuk  proyek  berskala  besar  yang  memiliki  biaya  besar  dan kecendurangan  akan  bertambahnya  kompleksitas  proyek.  Apalagi  proyek  yang mengandung  beberapa  unit  yang  identik  serupa  seperti  segmen-segmen  lantai pada  bangunan  bertingkat,  unit-unit  rumah  pada  pembangunan  perumahan,  dan ruas-ruas  jalan  pada  proyek  jalan  raya.  PDM  mempunyai  empat  hubungan ketergantungan yang lebih spesifik, tetapi terlihat relatif sederhana sehingga lebih cocok untuk  penjadwalan  kegiatan  yang overlapping atau  berulang.  Kelebihan PDM  yang  lain  yaitu  mampu  menentukan  jalur  kritis  kegiatan  proyek  agar  jika terjadi  keterlambatan  pekerjaan  proyek  yang  dikoreksi  menjadi  mudah  dilakukan karena diprioritaskan.
Menurut  Pastiarsa  (2015:80),  terdapat  empat  tahapan  dalam  membuat Precedence Diagram Method (PDM), yaitu sebagai berikut.
- Membuat denah node segiempat sesuai dengan jumlah kegiatan
- Menghubungkan  antar node dengan  anak  panah  yang  sesuai  dengan  jenis ketergantungan dan konstrain.
- Menyelesaikan  diagram  PDM  dengan  melengkapi  atribut  dan  simbol  yang dibutuhkan.
- Menghitung  ES, EF,  LS,  dan  LF  untuk  mengidentifikasi  total  waktu penyelesaian proyek, jalur kritis, kegiatan kritis, dan float
Berdasarkan  data  yang  didapat  peneliti,  pembangunan fasilitas observasi penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular dilakukan selama 31 hari yaitu 9 Maret – 8 April 2020. Proses yang dilakukan lebih cepat dari kontar yang dilakukan oleh kontraktor yang berkerja sama yaitu,  PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Upaya  dalam  mencapai  target  dapat  dilakukan  sejak  awal  oleh  kontraktor seharusnya dengan  menggunakan  metode  penjadwalan  yang  tepat. Maka   metode   penjadwalan   dengan network   planning menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) dapat digunakan dalam analisis data. Berikut  langkah-langkah  yang  dapat  dilakukan  oleh  penyusun  penjadwalan proyek dengan PDM.
- Mengetahui seluruh kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan proyek.
Langkah  untuk  mengetahui  seluruh  kegiatan  dapat  dilakukan  dengan mengkaji  dan  mengidentifikasi  lingkup  proyek  kemudian  menguraikannya menjadi komponen yang lebih kecil yang disebut kegiatan. Kegiatan ini yang akan dijadikan  dasar  untuk  menyusun  estimasi  waktu  dan  biaya  proyek  serta  untuk memantau  dan  mengendalikan  pelaksanaan  proyek. - Menentukan ketergantungan  antar  kegiatan,  yaitu  kegiatan  pendahulu (predecessor) dan kegiatan pengikut (successor).
Sebelum  membuat network  planning,  perlu  untuk  logika  ketergantungan antar  kegiatan  dan  menentukan  urutan  kegiatan.  Logika  ketergantungan  dalam network  planning digunakan  untuk  mengetahui  urutan  kegiatan  dari  awal  hingga berakhirnya  pelaksanaan  proyek.  Pada Precedence Diagram Method (PDM), terdapat  dua  jenis  ketergantungan  antar  kegiatan yaitu  kegiatan  pendahulu (predecessor) dan kegiatan pengikut (successor). Selain itu, karena menggunakan PDM,  maka  aturannya  kegiatan  pengikut  dapat  dikerjakan  meskipun  kegiatan pendahulunya belum selesai 100%. Hal itulah yang menyebabkan tumpang tindih (overlapping) dan timbulnya konstrain. - Membuat denah node segiempat sesuai dengan jumlah kegiatan.
Pada  denah node segiempat  dibuat  sejajar  karena  melihat  jenis konstrain  yang  diketahui. Semua  kegiatan memiliki  jenis  konstrain  sehingga  peneliti  membuat agar  mudah menggambar  anak  panahnya  dan  mudah  dipahami.  Oleh karena  itu,  cara  meletakkan  denah node segiempat  pada  PDM  tergantung jenis konstrain yang ditentukan. - Menghubungkan  antar node dengan  anak  panah yang  sesuai  dengan  jenis ketergantungan dan konstrain.
Setelah  membuat  denah node segiempat  yang  berdasarkan  jumlah kegiatan, maka langkah selanjutnya menghubungan antar node dengan anak panah yang  disusun  sesuai  dengan  jenis  ketergantungan  dan  konstrain  kegiatan. - Menyelesaikan  diagram  PDM  dengan  melengkapi  atribut  dan  simbol  yang dibutuhkan.
Setelah  menghubungkan node dengan  anak  panah,  maka  langkah selanjutnya  yaitu melengkapi node segiempat tersebut dengan atribut atau simbol seperti durasi, ES, EF, LS, dan LF. - Menghitung  ES,  EF,  LS,  dan  LF  untuk  mengidentifikasi  total  waktu penyelesaian proyek, jalur kritis, kegiatan kritis, dan float
Hasil  ES,  EF,  LS,  LF,  dan float akan  mempermudah  untuk  menentukan total   waktu   penyelesaian,   jalur,   dan   kegiatan   kritis   dalam   pelaksanaan penjadwalan proyek. Berikut penjelasan langkah-langkah tersebut.
- Perhitungan Maju: Perhitungan  maju  dimulai  dengan  mencari  jumlah  ES,  EF,  dan  kurun waktu  penyelesaian  proyek.
- Perhitungan Mundur: Perhitungan  mundur  dilakukan  setelah  hasil  perhitungan  maju  dari  setiap kegiatan yaitu ES dan EF diketahui.
- Perhitungan float: Perhitungan  total float dapat  diketahui  jika  hasil  ES,  EF,  LS,  dan  EF diketahui. Float dianggap  kritis  apabila  LF  dikurangi  EF  atau  LS  dikurangi  ES sama  dengan  nol.  Namun,  jika  dalam  perhitungan  diketahui  nilai float yang negatif, dapat dianggap bahwa kegiatan sangat kritis.
Apabila nilai ES (Earlier Start), EF (Earlier Finish), LS (Latest Start), LF (Latest  Finish),  TF  (Total  Float) telah  diketahui,  maka langkah selanjutnya memasukkan nilai tersebut ke dalam denah node Precedence Diagram Method (PDM).