Tentang segalanya yang pernah begitu mudah dan pasti. Kini telah berubah menjadi begitu sulit dan abu-abu. "Terserah" adalah mantra-mantramu. "Ya udah" adalah mantra-mantraku.
"Di dunia ini tidak semua yang kita inginkan, akan kita dapatkan. Sama halnya dengan sebuah doa, tidak semua doa terkabulkan"
Mungkin setelah menjadi seorang pencari kayu bakar, kini aku harus menjadi seorang penyelam juga. Demi mendapatkan sebuah mutiara berkwalitas harus sudi menyelam pada lautan terdalam.
Seperti ibumu yang berjuang hingga akhir, saat melahirkanmu. Begitupun aku. Aku ingin berjuang. Memperjuangkanmu hingga akhir. Walau sebagai taruhannya, danau dalam mataku cepat mengering.
Malam ini, masih seperti malam sebelumnya, dingin dan absurd. Namun aku yakin, bahwa jarak dan waktu akan menunjukan caranya sendiri.
Bagiku. Bagimu. Bagi kita.
Pintaku, jangan menyerah.
BPN, 17 Mar 18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H