Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Bapak Selalu Payah

12 November 2016   11:10 Diperbarui: 12 November 2016   13:02 2155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Warta Priangan

“Pak, senakal apapun aku, Bapak ga pernah pukul aku, bahkan kalau aku marah-marah ke Bapak, Bapak hanya diam. Harusnya aku beruntung punya Bapak seperti Pakn’e. Aku ndak mau bernasib seperti Toni, punya papa pintar tapi suka mukulin anaknya ampe babak belur,” Jalil langsung memeluk Gunawan.

Gunawan tersenyum, tak mengucapkan apapun. Dia peluk Jalil sekuat mungkin, dirinya menyadari yang menjadi kekurangannya. Namun sebagai orang tua, dirinya akan berusaha sekuat tenaga membuat putra semata wayangnya menjadi seseorang yang melebihi dirinya terutama dalam hal ilmu pengetahuan.

*

Gunawan tampak sibuk membolak balik kamus saku Bahasa Inggris yang di belinya beberapa hari yang lalu saat menemani jalil membeli buku ensiklopedi di sebuah toko buku. “Makan…E-a-t,” Gunawan mengeja terbata, walau dengan logat yang aneh. Waktu senggangnya menunggu pelanggan becak kini dihabiskannya untuk membaca buku. Rupanya kisah seorang anak yang memintanya mengantar ke Gramedia sudah membuka pola pikir Gunawan.

Saat itu, anak tersebut banyak sekali bercerita keuntungan membaca buku, menurutnya tidak perlu sekolah tinggi jika ingin tahu banyak hal, cukup tekun membaca saja maka jendela pengetahuan akan terkuak dengan lebar.

Berhari-hari kalimat demi kalimat yang diucapkan anak perempuan tersebut terngiang-ngiang di telinganya. Dan akhirnya Gunawan memantapkan hati untuk mulai mau membaca apapun, walaupun dengan mengejanya. Hal tersebut di dukung sepenuhnya oleh Erna, sang istri. Bahkan Erna kerap menyisihkan sedikit uang untuk bisa membeli buku pengetahuan bekas agar bisa dibaca Gunawan. Efek dari rajinnya Gunawan membaca adalah selain dia menjadi fasih membaca, dirinya kini mulai bisa membantu Jalil mengerjakan peernya. Dan jika ada yang Gunawan tidak bisa menjawab maka dengan tekun dirinya akan mencari buku-buku yang berhubungan dengan pertanyaan itu. Lagipula hal itu di lakukan semata-mata agar ucapan "Yah, Bapak payah" tidak terucap lagi dari mulut putranya.

Jalil kini makin semangat untuk belajar, karena dirinya merasa bahwa Bapaknya berjuang keras demi bisa membantunya menyelesaikan pekerjaan sekolahnya.

*

Perjuangan seorang Bapak kerap terabaikan karena waktunya hanya dipergunakan untuk bekerja dan bekerja. Padahal tanpa disadari, dalam kesibukannya bekerja, terselip rasa rindu pada anak-anaknya, rindu menemani mereka mengerjakan pekerjaan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun