Â
Â
No Peserta 104
Â
Selembar bendera, teronggok kumal
Tak ada warna terbaca
Kecuali putihnya yang kumal
Dan merahnya yang lusuh
***
Sepasang sepatu, vantopel, produk Kompeni
Terserak di sudut gudang
Dari debu yang menyelimuti sisi-sisinya
Terbaca, usianya melebihi setengah abad
;mungkin sekitar 70 tahunan
***
Dari yang teronggok dan terserak
Tergantung sepasang kaos kaki belel
Dengan ujung jempol kanan berlubang
Uzurnya waktu, menyamarkan noda darah dan bau tanah di telapaknya
***
Hingga,
Amisnya perjuangan yang berdarah-darah di atas tanah tak terkenang
Haru birunya airmata, yang kerap jatuh tak terbendung;
Kala menangisi bambu runcing yang pasti gugurnya, tak berjejak
***
Seperti inikah kisah tentang sebuah kemerdekaan tanah dan air
Yang makin tak terkenang dan tak berjejak
Seiring uzurnya waktu, heroik perjuangan ikut memudar
Menguap makin tak berjejak
Â
Â
*karya ini orisinil dan belum pernah dipublikasikan
Balikpapan, 16 Augustus 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H