Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anu

31 Oktober 2013   15:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:46 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

&&&

Seiring waktu yang berjalan. Aku masih saja sama, tidak sempurna. Namun “anu-ku” makin sempurna.

Karena pada ladang rahimnya, pada bibit yang kusemai setiap waktu, akhirnya menunjukan buahnya.

Apakah aku bahagia ? Tidak. Aku tidak berbahagia. Dasar bodohjika ada pertanyaan seperti itu meluncur dari mulut seseorang.

Tentu-lah aku bahagia.

Seperti malam terdahulu, kali ini aku ajukan lagi pertanyaan yang nampak sama bodohnya, padanya.

“Dinda, apakah kau bahagia, bersamaku ?” Tanyaku. Dan tanganku menelusup dibalik gaun tidurnya. Mengelus lembut gundukan kenyalnya yang begitu aku puja keindahannya.

“Plak” Sebuah tamparan telak aku dapatkan.

“Kau…kenapa selalu bersikap bodoh, sudah cukuplah kebodohan yang mengikutimu selama ini.” Nadanya ketus.

Aku hanya terpana, tanganku refleks melepaskan gundukan itu dan menariknya keluar. Menatapnya tak percaya, karena inilah kali pertama peawanku bersikap begitu padaku.

“Dinda..kenapa?! Adakah yang salah dengan pertanyaan yang kau anggap bodoh itu” Tanyaku dengan tatap mata cengeng seperti banci yang kehilangan waktu onaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun