Mohon tunggu...
novhelisborty
novhelisborty Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seperti menikmati kopi, hidup ini penuh kepahitan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seperti Rindu, Mimpi Harus Dibayar Tuntas!

27 November 2021   21:53 Diperbarui: 27 November 2021   22:47 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Senin, 15 April 2018

Mimpi Lissa: makan bersama dengan Bapak, Mak dan si kembar di restoran. 

Memang kedengarannya lucu tetapi selama mimpi itu tidak mengganggu orang lain,

it's no problem! Lissa tetap percaya diri dengan mimpinya.

Suatu saat jika menginginkan makanan dan pakaian yang disukainya, terlebih dahulu harus masuk dalam daftar mimpi dan ditempelkan di dinding kamar. Setelah itu, Lissa akan berusaha mencari jalan keluar agar mimpi-mimpinya terwujud. Tidak jarang, ia harus menahan lapar di kampus dan bekerja di tempat fotokopian jika uangnya belum juga tercukupi untuk membelinya

Seperti rindu, mimpi harus dibayar tuntas!

 

***

Kampus Hijau, Batanghari

 

"Dulu ketika aku menginap di kamar mu, beberapa kertas sudah memenuhi dinding di atas lemari Pakde mu, bahkan pas kita nyalain kipas angin kertasnya terbang-terbang Lis. Lemnya kurang manjur, lagian kan bisa ditulis di buku diary atau catatan saja mimpi- mimpimu, aku saja pusing mikirin kertas yang berhamburan itu Lis, Lis"

"Ya bagus lah Tin, biar mimpiku ingin terbang dari Jambi juga tercapai".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun