Mohon tunggu...
Noven Suprayogi
Noven Suprayogi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Departemen Ekonomi Syariah - FEB Universitas Airlangga

Dosen Departemen Ekonomi Syariah - FEB Universitas Airlangga dengan minat riset dan keahlian di bidang Akuntansi dan Audit Syariah, Keuangan dan Perbankan Syariah, Islamic Social Finance, Politik Ekonomi Islam, Cybergogy, Pendidikan Ekonomi Islam, dan Ekonomi Keluarga. Saat ini juga sebagai Peneliti di Center for Islamic Social Finance Intelegent (CISFI) FEB Universitas Airlangga dan Ketua Laboratorium Pengembangan Ekonomi Islam (LPEI) FEB Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Logo Halal 4.0

12 April 2022   20:11 Diperbarui: 12 April 2022   20:16 2959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Era revolusi industri 4.0 yang merupakan era digitalisasi data dan informasi, seharusnya menjadi peluang untuk menciptakan logo halal Indonesia berbasis digital.

Logo halal berbasis digital ini akan memberikan informasi yang transaparan, cepat, dan memberikan rasa aman serta percaya bagi konsumen dalam mengkonsumsi produk halal yang ada di pasaran. 

Salah satu teknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan adalah quick response code yang kita kenal saat ini dengan istilah QR Code. Teknologi QR Code ini dapat digunakan untuk menyimpan informasi sertifikasi halal sebuah produk yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat melalui smartphone.

Masyarakat dapat langsung memeriksa keabsahan sertifikat halal dan informasi secara detail tentang kehalalan produk yang akan dikonsumsi secara cepat dan kapan saja. 

Sehingga kasus pemalsuan sertifikat atau label halal yang saat ini banyak terjadi akan terhindari. Masyarakat pun dengan teknologi QR Code ini dengan mudah mendapatkan informasi kehalalan produk sehingga fungsi pengawasan jaminan produk halal oleh masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Jika informasi kehalalan produk ingin lebih terintegrasi lagi, maka teknologi blockchain dapat menjadi alternative membuat logo halal Indonesia berbasis digital. 

Teknologi blockchain ini berguna untuk menyediakan data digital yang dapat menelusuri kehalalan sebuah produk yaitu mulai dari data bahan baku yang digunakan, proses produksi, sampai dengan proses penyeliaan kehalalan dan proses sertifikasi halalnya serta distribusinya. Produsen produk halal harus membeli bahan baku yang sudah tersertifikasi halal dan masuk dalam database transaksi digital. 

Proses penyeliaan halal selama produksi juga harus dimasukan dalam data digital, termasuk proses distribusi produk ke pasar harus terdeteksi dalam data digital. 

Sehingga, konsumen dengan mudah dan cepat dapat menelusuri kehalalan produk dari hulu ke hilir. Kemudahan itu tercapai jika teknologi data digital digunakan dalam pembuatan logo dan pelabelan kehalalan sebuah produk.

Logo halal Indonesia di era revolusi industri 4.0 saat ini seharusnya bukan sekedar masalah estetika dan nilai filosofi semata, tetapi logo halal Indonesia harus mampu memberikan keyakinan, kepastian, dan transparansi informasi kehalalan produk kepada konsumen secara cepat dan mudah. 

Maka logo halal Indonesia di era revolusi industri 4.0 harus mampu memberikan kepercayaan kepada publik atas kehalalan sebuah produk melalui penyediaan informasi secara digital yang transparan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun