Mohon tunggu...
Nova Yulfia
Nova Yulfia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Seorang Emak Penulis yang menjadikan hobi menulis sebagai profesi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fenomena Bucin yang Viral Melanda Kalangan Remaja Kita Hari Ini serta Upaya Preventif sebagai Orangtua

17 Desember 2021   00:07 Diperbarui: 17 Desember 2021   00:15 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa anak sekarang tidak se-frekwensi. Sehingga ada celah disana yang membuat sosok orangtua tidak memberikan teladan soal aqidah. Nah, inilah yang harus kita benahi mungkin segera supaya remaja kita memiliki iman yang kuat untuk mengarungi kehidupannya ke depan agar tidak mudah terjebak dalam pengaruh lingkungan yang kurang kondusif.

MENAMPILKAN SOSOK PASANGAN YANG HARMONIS DI DEPAN ANAK, TIDAK ADA SALAHNYA. 

Bahkan disinyalir ini akan menjadi kekayaan batin bagi mereka.  Kalau pada zaman dahulu, ketika orangtua bersikap romantis didepan anak, misalnya memeluk, dianggap tabu. Masa berganti dan pola parenting pun berubah, dimana orangtua dan solidaritas keluarga merupakan pilar utama dalam membangun generasi terbaik. Setidaknya demikianlah yang terjadi di era sekarang ini.

Lalu apa hubungannya antara menampilkan sosok orangtua yang harmonis di depan anak remaja dengan upaya preventif terhadap fenomena bucin?

Poinnya yakni, bahwa menjadi bucin terhadap pasangan itu harus diikat dalam sebuah lembaga legal bernama pernikahan. Dan pernikahan itu terjadi nanti ketika usia dewasa dan tepat bukan saat usia remaja. Kembali pada poin aqidah diatas, ada norma agama yang harus dijaga dan dijalankan.

Namun bagaimana jika mereka sudah mengerti ketertarikan terhadap lawan jenis? Mari berikan edukasi pada anak remaja kita, bahwa rasa ketertarikan adalah hal lumrah terjadi. Perubahan hormonal menjadi penyebab utamanya. Tidak ada yang salah dengan mereka mengenali "rasa", bahkan ajari mereka untuk mengolahnya menjadi perilaku yang positif.

                                                                                                               

MARI JADIKAN ANAK REMAJA KITA SEBAGAI TEMAN YANG ASYIK DAN SERU 

Menurut beberapa literatur ilmu parenting yang membahas soal tumbuh kembang remaja, bahwa remaja merupakan sosok manusia dewasa baru dengan rasa ingin tahunya yang luar biasa. 

Makanya mereka butuh bimbingan, mentor, teman bicara yang asyik tentang bagaimana kehidupan orang dewasa yang sesungguhnya. Jadi tipe komunikasi yang sebaiknya dibangun oleh orangtua itu sejajar. Dengan kata lain, kita samakan persepsi, masuk ke dalam jiwa muda mereka sebagai anak muda. 

Lalu bicara dan as a friend. Maka dengarkan curhatnya tentang perubahan-perubahan dalam hidupnya, teman-temannya yang semakin besar, ketertarikan pada lawan jenis, perubahan anatomi tubuh sampai interaksinya sehari-hari dengan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun