Mohon tunggu...
Nova Rizkyaning Putri
Nova Rizkyaning Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi prodi ekonomi pembangunan umm

email : novarizkyaningp18@gmail.com Ig : @novarizky_11

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kampung Adat Osing Kemiren

8 April 2020   19:34 Diperbarui: 8 April 2020   19:35 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup berdampingan dengan jiwa gotong royong, tradisi musyawarah yang terus terjaga. Tahun 2013 pemerintah Banyuwangi juga mencentuskan sekaligus mengadakan event-event tertentu setiap tahun yang di adakan di Desa Kemiren ini, contohnya adalah Ngopi Sewu, Tumpeng Sewu, Mepeh Kasur.

PERMASALAHAN

Masyarakat Osing di desa Kamiren memiliki tradisi khas yang dijalankan turun-temurun yang kesemuanya masih asli. Salah satunya, dalam hal bercocok tanam, masyarakat Kemiren menggelar tradisi selamatan sejak menanam benih, saat padi mulai berisi, hingga panen. 

Saat masa panen tiba, petani menggunakan ani-ani diiringi tabuhan angklung dan gendang yang dimainkan di pematang-pematang sawah. Saat menumbuk padi, para perempuan memainkan tradisi gedhogan, yakni memukul-mukul lesung dan alu sehingga menimbulkan bunyi yang enak didengar. Musik lesung ini menjadi kesenian yang masuk dalam warisan budaya asli suku Using.

Wisata Desa Adat Kamiren ini juga penuh dengan atraksi. Salah satunya adalah Barong Osing. Barong berciri khas sebagai wujud Singa bersayap dan bermahkota yang juga bisa dilihat Singa bersayap di Paduraksa cungkup makam Sunan Drajat, hewan ajaib, angker, mata melotot, bertaring, dagu bergerak dan dimainkan oleh dua orang. Selain itu masih banyak sekali kesenian dan keunikan lain dari wisata kampung kemiren ini.

 Dalam hal ini dapat dipetik bahwa dengan adanya kegiatan tersebut dapat mempertahankan dan melestarikan kebiasaan secara turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat osing banyuwangi. Sejak resmi ditetapkannya desa kemiren sebagai wisata desa adat kemiren, membuat desa ini semakin banyak dikenal oleh para wisatawan domestik bahkan mancanegara. Banyak para wisatawan jadi mengerti bahwa dikota Banyuwangi terdapat kesenian kesenian yang unik dan mereka juga bisa belajar mengenai kesenian itu di desa adat kemiren.

Terdapat salah satu festival yang diadakan didesa kemiren ini setiap tahunnya, yaitu Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan kopi Banyuwangi. 

Banyuwangi memproduksi rata-rata hampir 9.000 ton kopi per tahun dengan 90 persen jenis robusta dan 10 persen arabika. "Event ini juga mendidik masyarakat proses menyajikan kopi dengan benar mulai penyangraian sampai penyeduhannya agar didapatkan cita rasa kopi yang tepat,".

Festival Ngopi Sepuluh Ewu ini sengaja digelar di Kemiren karena beberapa alasan."Pertama, di sini setiap rumah mempunyai cangkir yang sama. Semuanya seragam dan diwariskan secara turun temurun. Ini akan menjadi pemandangan yang menarik. Kedua, desa ini memiliki kekayaan budaya yang berkembang dengan baik dan terus dilestarikan,". 

Ketiga, terdapat beragam makanan khas yang bisa menjadi teman minum kopi yang pas. Antara lain rengginang, keripik gadung, ketan, pisang rebus, serabi, lanun, lopis dan klemben (bolu kering khas Banyuwangi). Kopi dan kudapan khas penyertanya ini nanti akan disajikan ke masyarakat secara gratis.

Dengan kekhasan tradisi dan budaya yang dimiliki Kemiren, membuat para investor tertarik untuk investasi dalam hal festival ngopi sepuluh ewu. Mereka memasok kopi dengan porsi yang banyak untuk disajikan pada saat festival ngopi sepuluh ewu. Namun, dengan berbagai festival dan kesenian yang ada didesa kemiren ini, para wisatawan banyak yang mendatangi desa ini untuk mengetahui apa saja yang ada didesa ini. Hal itu membuat para penyaji kopi (masyarakat desa kemiren) dalam festival ngopi sepuluh ewu ini kehabisan stok kopi yang disediakan investor. Sehingga mereka harus tetap menyajikan kopi gratis kepada wisatawan dengan menggunakan modal mereka sendiri, dan itu membuat kondisi ekonomi masyarakat desa kemiren menjadi sedikit terganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun