Mohon tunggu...
Nova Pebriani Lubis
Nova Pebriani Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Marsuo Holong Na Mago (Menemukan Cinta yang Hilang)

29 Oktober 2024   15:27 Diperbarui: 29 Oktober 2024   15:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu malam, Etek Faridah duduk bersama ketiga anak itu setelah makan malam. Siti dan Tagor bermain di lantai, sementara Ucok duduk berseberangan dengan Etek Faridah. Ucok merasa sedikit kikuk.

Etek Faridah: "Ucok, sannari ma aman hamu dison mang. Sannari inda sada-sada hamu be da mang. Madung adong ma Etek dongan ni hamu."

Ucok: mengangguk pelan, matanya berkaca-kaca "Olo etek, au pe sebelum nai inda pala gok au marharap. Tapi marsyukur do hami bisa marsuo dohot etek"

Etek Faridah: tersenyum "Inda mua i amang, dison ita sude keluarga, mudah-mudahan jadi berkah tu hita sudena."

Siti yang mendengar itu menghampiri Bibi Rosma dan memeluknya erat. Dalam hati, ia merasa kehangatan yang lama hilang kini kembali ia rasakan.

Siti: "Etek, tarimo kasi madung ra etek manarimo ami di bagas ni etek on. Sannari  ma adong na pature hami na tolu." dengan air mata yang membasahi kedua pipi nya.

Tagor: ikut memeluk Bibi Rosma "Etek, sannari hami maraso maruntung adong etek.''

Etek Faridah membalas pelukan kedua anak itu dengan lembut, mengusap kepala mereka sambil menahan air mata.

Etek Faridah: "Ingot ma amang inang, bahaso, dison hita angkan hidup songon keluarga dohot angkan na manjago do hita satu sama lain da amang, inang." 

Sejak hari itu, ketiga anak itu hidup lebih tenang dan bahagia di rumah Etek Faridah. Meskipun masa lalu mereka penuh dengan cobaan dan luka, di sini mereka menemukan keluarga yang tulus, membawa harapan baru yang selama ini mereka impikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun