5. Â Â Perkembangan pola kepemimpinan dan pembagian kerja yang lebih terperinci
6. Â Â Manusia sudah tinggal secara menetap
7. Â Â Sudah mempraktikkan kehidupan sosial-ekonomi bertani, berternak, berdagang, dan ragam keahlian pembuatan barang-barang keperluan hidup.
C. Hasil-hasil Kebudayaan
1. Â Zaman Perunggu
Para ahli mengidentikkan zaman perunggu di Indoensia sebagai kebudayaan Dongson-Tonkin Cina. Pada masa ini manusia sudah memiliki kemampuan mencampur tembaga dan timah. Hasil dari percampuran dua unsur tersebut adalah logam yang lebih keras. Berikut ini adalah produk dari kebudayaan zaman perunggu di Indonesia.
a. Â Kapak Corong
Tergolong sebagai perkakas yang digunakan untuk menggali umbi-umbian dari dalam tanah. Memiliki ciri berupa rongga pada bagian tengahnya, di Indonesia kapak jenis ini sudah digunakan sejak sekitar 2000-3000 tahun sebelum Masehi. Secara umum, terdapat tiga jenis kapak corong, yaitu kapak sepatu yang memiliki bentuk menyerupai sepatu, kapak corong, kapak corong upacara, yang biasa digunakan untuk ritual upacara sakral. Wilayah persebaran kapak lonjong adalah Sumatra Selatan, Bali, Jawa, Sulawesi Tengah, dan Pulau Selayar.
b. Â Nekara Perunggu
Merupakan sejenis berumbung yang terbuat dari perunggu. Memiliki pinggang pada bagian tengah serta berpenutup pada bagian atas. Sebagian ahli melihat alat ini seperti dandang terbalik dengan hiasan yang indah pada bagian atas dan dindingnya. Alat ini diciptakan saat manusia mulai mampu mengembangkan teknik peleburan logam dan teknik cetak bivalve atau cire perdue. Nekara berfungsi untuk kegiatan upacara, seperti ritual pemanggilan hujan dan pemanggilan roh nenek moyang untuk berkomunikasi atau keperluat upacara adat. Nekara juga menjadi simbol status sosial dalam kekuatan magis religius. Nekara memiliki beberapa jenis, seperti berikut ini.
1) Â Â tipe Pejeng