Mohon tunggu...
Novan Noorwicaksono Bhakti
Novan Noorwicaksono Bhakti Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

Berusaha menebarkan kebaikan dalam media dan kondisi apapun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara di Indonesia, Masa Bercocok Tanam dan Berternak

16 April 2024   17:08 Diperbarui: 16 April 2024   17:11 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

C. Hasil-hasil Kebudayaan

1.  Beliung Persegi

Alat ini terbuat dari batu dan sangat menonjol pada kebudayaan neolitik. Bentuknya memanjang, berpenampang melintang persegi. Seluruh bagiannya diupam halus, kecuali pada pangkalnya, yang digunakan sebagai tempat ikatan tangkai. Tajamannya dibuat dengan mengasah bagian ujung permukaan bawah landai ke arah pinggir ujung permukaan atas.

Ada beberapa varian beliung persegi, yang paling umum adalah belincung (beliung berpunggung tinggi) berpenampang lintang segitiga, segilima atau setengah lingkaran. Daerah penemuannya ada di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Bali. Beliung tergolong benda berbahan dasar batu terindah di dunia. sebagian beliung yang ditemukan utuh diduga memiliki fungsi magis.

2.  Kapak Lonjong

Tradisi kapak lonjong diduga lebih tua daripada beliung persegi. Umumnya berbentuk lonjong dengan pangkal agak runcing dan melebar pada bagian tajaman. Bagian tajaman diasah dari dua arah, menghasilkan bentuk tajaman simetris (belung persegi tidak memiliki tajaman simetris). Bentuk penampang melintang seperti lensa, lonjong atau kebulat-bulatan. Bahan pembuatan biasanya batu kali (andesit). Wilayah penemuan kapak lonjong di Indonesia adalah Sulawesi, Sangihe-Talaud, Flores, Maluku, Leti, Tanimbar, dan Papua.

3.  Peralatan Obsidian

Peralatan ini sudah dikenal sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Kemudian dikembangkan lebih lanjut pada masa bercocok tanam. Peralatan obsidian ditemukan di daerah :Jambi, Leles (sekitar Danau Cangkuang, dekat Garut), Leuwiliang (Bogor), sekitar Danau Tondano (Minahasa), dan Flores Barat.

4.  Mata Panah

Dikembangkan sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan, alat ini selalu berhubungan dengan kegiatan berburu. Mata panah banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Di Jawa Timur, mata panah ditemukan di Sampung (Gua Lawa), Tuban (Gua Gede dan Gua Kandang), Besuki (Gua Petpuruh), Bojonegoro (Gua Kramat dan Gua Lawang, Punung (tersebar di dalam dan sekitar Song Agung, Sembungan, dan Gunung Galuh).

5.  Gerabah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun