Lukisan pada dinding Gua Leang-Leang di Sulawesi Selatan dipercaya sebagai simbol kekuasaan  yang memberikan perlindungan terhadap gangguan roh-roh jahat. Cap-cap tangan dengan jari yang tidak lengkap merupakan ungkapan berduka atau berkabung. Cap-cap tangan itu merupakan simbol perjalanan dari arwah orang yang sudah meninggal. Mereka sedang meraba-raba untuk menuju alam selanjutnya (van Heekeren).
Lukisan dinding gua terkait dengan penghormatan terhadap arwah nenek moyang, inisiasi, peringatan terhadap peristiwa penting, meminta hujan dan kesuburan serta perdukunan (Robert de Galis). Lukisan pada dinding gua dan karang menunjukkan bagaimana kepercayaan manusia purba dapat dipancarkan melalui nilai-nilai estetis dan magis yang bersinergi dengan totem dan upacara. Lukisan ini juga menunjukkan bahwa manusia pada masa itu sudah mampu berpikir simbolik, salah satunya ditunjukkan melalui beberapa lukisan berbentuk abstrak, yang sampai saat ini belum bisa dipecahkan maknanya.
Kehidupan spiritual pada periode ini juga bisa dilihat dari upacara penguburan, seperti yang terdapat pada Situs Gua Lawa (Jawa Timur), Gua Sodong (Jawa Tengah) dan Bukit Kerang (Sumatra Utara). Mayat-mayat yang dikuburkan ditabur cat merah dan disertai perhiasan-perhiasan dari kulit kerang sebagai bekal kubur. Cat merah dimaksudkan untuk memberikan kehidupan baru sesudah kematian. Kebiasaan ini diyakini merupakan bentuk kepercayaan manusia purba terhadap kehidupan setelah kematian berupa arwah orang-orang yang sudah meninggal, sehingga harus mendapat penghormatan.
Referensi
Kartodirdjo, Sartono, Marwati Djoenet Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. 1975. Sejarah Nasional Indonesia Jilid I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Koentjaraningrat. 2002. Bunga Rampai Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Soekmono. 2005. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid 1. Yogyakarta: Kanisius.
Sriyana. 2020. Antropologi Sosial Budaya. Klaten : Lakeisha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H